LENTERAJATENG, SEMARANG – Stasiun Semarang Tawang Bank Jateng mulai dilakukan revitalisasi tahap pertama, oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daop) 4 Semarang.
Revitalisasi stasiun aktif tertua di Kota Semarang ini, merupakan bagian dari komitmen PT KAI Daop 4 Semarang dalam memberikan pelayanan yang lebih nyaman kepada pelanggan kereta api.
Khususnya pelanggan PT KAI Daop 4 Semarang yang menggunakan layanan di stasiun bersejarah tersebut.
Stasiun Semarang Tawang (SMT), juga disebut Stasiun Tawang atau Semarang Tawang Bank Jateng, adalah stasiun kereta api kelas besar tipe A yang terletak di kawasan Kota Lama Semarang, Tanjung Mas, Semarang Utara, Semarang.
Stasiun Semarang Tawang merupakan salah satu dari dua stasiun kereta api utama di Kota Semarang. Stasiun yang terletak pada ketinggian +2 meter di atas permukaan laut berada dalam pengelolaan Kereta Api Indonesia Daerah Operasi IV Semarang dengan jarak 445 kilometer arah timur dari Jakarta Kota.
Sebagai salah satu stasiun penghubung utama di jalur kereta api lintas utara Jawa, Stasiun Semarang Tawang melayani berbagai kereta api penumpang, di antaranya kereta api antarkota kelas eksekutif, campuran dan ekonomi, serta kereta api antarkota. Stasiun ini juga melayani kereta api aglomerasi dan lokal.
Pada tahun 1911, Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS) mulai menyusun rencana induk sistem perkeretaapian di jalur kereta api Semarang–Surakarta–Yogyakarta yang sebelumnya diresmikan pada tahun 1873.
Hal ini terjadi karena Stasiun Samarang NIS yang telah ditutup enam tahun sebelumnya sudah tidak memungkinkan dioperasikan kembali sebagai stasiun pusat NIS apabila Semarang dilanda banjir rob.
Dalam melaksanakan rencana induk tersebut, NIS mulai membangun stasiun kereta api baru di wilayah Tawang yang mulai dibangun pada 29 April 1911. Stasiun ini diresmikan pada 1 Juni 1914.
Namun, seiring waktu, Stasiun Semarang Tawang juga mengalami banjir rob. Hal ini terjadi karena Laut Jawa sering mengalami pasang dan bercampur dengan air hujan dan air limbah yang berasal dari beberapa saluran air sehingga ketinggian stasiun turun menjadi 0 meter.
Sebagai upaya mengatasi masalah ini, maka Pemerintah Kota Semarang membangun polder di depan stasiun pada tahun 1998.
Pekerjaan revitalisasi Stasiun Semarang Tawang Bank Jateng, akan berlangsung selama 240 hari. Dimulai sejak 5 Mei sampai dengan 30 Desember 2025.
Manager Humas KAI Daop 4 Semarang Franoto Wibowo menyampaikan, revitalisasi ini mencakup berbagai aspek penting stasiun guna mendukung kelancaran dan kenyamanan pelayanan.
“Kami menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada para pelanggan atas potensi gangguan kenyamanan selama proses revitalisasi berlangsung. Namun, hasil dari pembangunan ini nantinya akan memberikan pengalaman yang jauh lebih baik bagi pengguna jasa KAI,” katanya.
Ruang Lingkup Revitalisasi
Adapun ruang lingkup pekerjaan revitalisasi tahap pertama ini meliputi beberapa elemen utama;
- Pekerjaan Ruang Tunggu Luxury
Area ruang tunggu akan ditata ulang dengan konsep modern yang tetap mengedepankan estetika bangunan heritage untuk meningkatkan kenyamanan pelanggan.
- Pekerjaan Ruang VIP
Ruang VIP akan direnovasi dengan desain interior yang lebih elegan dan eksklusif bagi pelanggan dan tamu khusus. Hal ini diharapkan menjadi wajah baru keramahan stasiun dalam menyambut pelanggan.
- Pekerjaan Hall Room
Hall utama stasiun akan ditata tanpa mengurangi kelancaran arus lalu lintas penumpang. Selain itu, pencahayaan dan ventilasi alami akan ditingkatkan demi menciptakan suasana yang lebih lapang dan bersahabat.
- Pekerjaan Selasar dan Drainase
Revitalisasi juga mencakup peningkatan kualitas selasar dan sistem drainase guna mengatasi potensi genangan saat musim hujan. Hal ini penting untuk menjaga kenyamanan dan keselamatan penumpang selama berada di area stasiun, terutama pada jam sibuk dan saat cuaca ekstrem.
Komitmen pada Pelestarian Nilai Historis
Revitalisasi ini merupakan tahap awal, dari rencana pengembalian Stasiun Semarang Tawang Bank Jateng ke fasad-nya yang asli. Dalam tahap lanjutan, PT KAI Daop 4 Semarang akan melibatkan ahli cagar budaya untuk memastikan proses renovasi tidak menghilangkan nilai historis dari bangunan yang telah menjadi ikon Kota Semarang ini.
Melalui revitalisasi ini PT KAI Daop 4 Semarang berharap, dapat menghadirkan wajah baru pelayanan yang lebih humanis dan berorientasi pada kenyamanan pelanggan, tanpa mengesampingkan nilai-nilai budaya dan sejarah stasiun. KAI Daop 4 Semarang akan terus berinovasi dalam menciptakan layanan transportasi yang aman, nyaman, dan berkelanjutan.
“Kami memohon pengertian dari seluruh pelanggan atas ketidaknyamanan sementara yang mungkin terjadi dan mengucapkan terima kasih atas dukungan serta kepercayaan para pelanggan setia kepada KAI,” tutur Franoto.