LENTERAJATENG, SEMARANG – Siswa SD Wates 01, Ngaliyan panen sayur yang ada di kebun sekolah mereka. Bersama Wakil Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu, para siswa memanen aneka sayur seperti terong, selada dan kangkung.
Ita, sapaan akrab perempuan tersebut menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan menumbuhkan kegemaran siswa untuk berkebun dan menanam sejak dini.
Kegiatan yang didukung oleh Dinas Pertanian, Dinas Pendidikan, Kecamatan, hingga orang tua siswa ini juga menjadi upaya untuk menekan angka inflasi.
“Kalau semua daerah semua sekolah, ruang-ruang tanah yang kosong dimanfaatkan seperti ini Insya Allah di Kota Semarang tidak akan kekurangan bahan sayur mayur. Menekan inflasi dan menjaga ketahanan kedaulatan pangan keluarga,” kata Ita.
menurutnya, kegiatan berkebun ini adalah salah satu wujud pendidikan karakter. Pada proses berkebun, anak-anak belajar tentang kesabaran, ketelatenan, gotong-royong hingga kasih sayang kepada sesama makhluk hidup. Hal tersebut yang kadang-kadang tidak disadari.
“Kami tidak hanya melihat panennya. Tapi bapak ibu bisa melihat mereka itu bergotong-royong. Mereka punya kasih sayang dan ini menjadi satu pendidikan karakter yang akan mereka bawa dan itu tidak bisa ditularkan dengan kata-kata tetapi dengan gerakan dan tindakan,” lanjut Ita.
Monitoring Pasar, Siswa SD Wates 01 Panen Sayur
Sementara itu jajaran Pemerintah Kota Semarang telah melakukan intervensi dan monitoring pasar. Kegiatan ini untuk mengusahakan deflasi di Kota Semarang.
Diketahui tingkat harga-harga di pasar saat ini tidak naik dan cenderung turun. Namun menurut Ita, hanya harga-harga yang turun tetapi daya beli tetap tinggi.
Hal tesebut dikarenakan banyak masyarakat dari luar kota yang melakukan kegiatan di Kota Semarang sehingga perputaran ekonomi terus terdorong.
Terkait penggalakkan urban farming, ia meminta untuk lebih ditingkatkan. Terlabih bisa jadi salah satu mata pelajaran muatan lokal.
“Mungkin bisa diajukan mengenai Urban Farming. Apalagi 2023 Raperda tentang Pertanian Perkotaan akan diajukan. Dengan gerakan menanam, kedaulatan pangan Kota Semarang terjaga dan Semarang semakin hebat,” tutur Ita.