LenteraJateng, SEMARANG – Sering terjadi gempa bumi di Jawa Tengah, antara lain yang terjadi di sekitar Kota Salatiga, Jumat (14/1/2022) lalu. Prakirawan Meteorologi dan Geofisika Madya Stasiun Geofisika Banjarnegara Haryanta menyatakan, hal itu karena pengaruh adanya pergerakan lempeng samudera dan sesar darat aktif.
“Lempeng tektonik memang selalu bergerak, hanya kadang dapat masyarakat merasakannya dan tidak. Bergantung pada kekuatannya, semakin besar dan dangkal lokasinya maka semakin dapat merasakannya,” kata Haryanta kepada LenteraJateng, Senin (17/1/2022).
Untuk itu masyarakat perlu mengetahui hal itu, termasuk sesar aktif di Jawa Tengah. Menurutnya, ada beberapa sesar aktif darat yang terdapat di provinsi ini.
Mulai dari sesar Baribis – Kendeng, Ungaran 1, Ungaran 1, Pati/Lasem, Muria, Ajibarang, Merapi-Merbabu dan Rawa Pening.
Haryanta menjelaskan, kemungkinan gempa susulan akan terjadi lagi memang ada, tapi untuk mengetahui tentang lokasi, kedalaman, dan besarnya gempa masih tidak bisa memprediksinya. Adanya pengaruh, antara jarak antara lokasi gempa bumi dengan wilayah yang berpenduduk atau pemukiman.
“Ya, apabila gempa bumi berskala besar terjadi dekat wilayah berpenduduk tentu akan mengakibatkan adanya kerusakan bangunan yang bisa berakibat dengan jatuhnya korban jiwa,” tuturnya.
Pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk tidak terpengaruh isu-isu yang tidak bertanggungjawab dan belum tentu benar.
“Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG,” tambahnya.
Editor: Puthut Ami Luhur