LENTERAJATENG, UNGARAN – Ratusan warga ikuti merti dusun yang digelar di Lingkungan Lonjong, Ambarawa. Pada helatan tersebut, terdapat sajian khusus yang dibuat.
Tak kurang dari seribu kue serabi klasik dan juga warga yang membawa Tradisi Cetingan dihadirkan dalam merti dusun di Lingkungan Lonjong, Kelurahan Ngampin, Ambrawa.
Ketua panitia merti dusun Supriyanto mengatakan merti dusun di Lingkungan Lonjong berbeda dengan daerah lain yang ada di Kelurahan Ngampin. Pasalnya, merti dusun di Lingkungan Lonjong dilaksanakan pada saat bulan Ruwah dalam penanggalan Jawa. Padahal biasanya, di lingkungan lain bulan Ruwah digunakan untuk nyadran atau mengunjungi makam leluhur.
“Tapi kalau di Lingkungan Lonjong kebalikannya, Nyadran dilaksanakan di bulan Suro dan merti dusun di laksanakan di bulan Ruwah,” katanya, Jumat (3/3/2023)
Yang menarik dalam gelaran merti dusun kali ini yakni adanya Tradisi Cetingan. Dimana seluruh warga Lingkungan Lonjong membawa ceting atau besek dari anyaman bambu.
Di dalam ceting tersebut, berisikan nasi beserta lauk pauk. Nasi dan lauk pauk ini nantinya akan dimakan bersama-sama oleh seluruh warga dan pengunjung merti dusun.
“Ini merupakan rasa syukur warga sini atas seluruh potensi yang diberikan Tuhan Yang Maha Esa dengan membawa berbagai makanan yang ada,” ujarnya.
Tidak hanya Tradisi Cetingan, dalam merti dusun tersebut juga menghadirkan sebanyak seribu serabi klasik khas Ngampin. Serabi-serabi tersebut dibuat oleh warga dan Paguyuban Serabi Ngampin secara langsung. Sehingga proses pembuatan bisa dilihat secara langsung oleh warga dari luar daerah.
“Ini sekaligus memperkenalkan kembali serabi klasik Ngampin yang asli. Karena yang dijual di pinggir jalan tersebut sudah dimodifikasi dan dikreasikan, ” paparnya.
Serabi klasik di Ngampin memiliki kekhasannya sendiri. Mengingat pembuatannya hanya terbuat dari tepung beras dan kelapa. Kedua bahan tersebut kemudian dihaluskan dengan cara ditumbuk di lumpang. Sehingga menciptakan tekstur yang tidak halus.
“Biar rasanya ada krenyes-krenyesnya. Itu yang membuat berbeda serabi klasik Ngampin,” pungkasnya.