LenteraJateng, SEMARANG – Semarang Night Carnival (SNC) tahun 2022 ini mengangkat Trilogy, yaitu keseimbangan, keselarasan, kedamaian, dan kenyamanan hubungan antara manusia dengan Tuhan, manusia dengan alam, dan manusia dengan manusia.
SNC menampilkan empat tema kostum yaitu Hutan Tinjomoyo, Goa Kreo, Recycle dan Payung. Total ada 101 kostum yang akan perform di depan tamu undangan, 32 kostum bertema Tinjomoyo, 32 kostum bertema payung, 15 Kostum bertema Goa Kreo dan 32 Kostum bertema recycle.
“Peserta tahun ini kami bagi menjadi dua jenis kepesertaan, peserta Senior dan Junior. Peserta Senior adalah peserta yang sudah mengikuti SNC 2 kali atau lebih. Sedangkan peserta junior adalah peserta SNC yang ikut pertama kali di tahun ini,” kata Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi.
Berbarengan dengan acara Healthy Cities Summit, SNC kali ini dilakukan secara hybrid, yakni secara offline bagi tamu-tamu Semarang Healthy Cities Summit 2022 dan online bagi masyarakat umum.
“Harapannya acara SNC ini bisa menunjukkan kualitas performance event yang maksimal, sehingga para tamu undangan bisa mendapatkan kesan mendalam tentang Kota Semarang,” tegas Hendi, sapaan akrabnya.
Karena covid di Kota Semarang belum usai, maka event ini masih tetap mementingkan protokol kesehatan dengan mulai H-1 dilakukan screening seluruh peserta dan pendukung acara dengan Swab antigen. Sedangkan untuk panitia 2 hari sekali swab antigan mulai H-6 untuk melakukan loading in.
“Dua hal yang harus disyaratkan agar kegiatan dapat berjalan, yaitu vaksinasi dan prokes supaya seluruh kegiatan bisa berjalan maksimal,” tegasnya.
SNC 2022 digelar di Sirkuit Internasional Mijen, untuk mempermudah pengaturan kegiatan. Luas sirkuit sebesar 5,1 hektar menjadi salah satu faktor agar bisa dilakukan pemantauan terhadap penonton yang datang.
Terselenggaranya SNC 2022 ini menunjukan geliat ekonomi dan pariwisata MICE (Meeting, Incentive, Convention, Exhibition) di kota Semarang mulai tumbuh pasca pandemi Covid-19. Hal ini seiring dengan banyaknya event berskala nasional yang mulai digelar di Kota Semarang, mulai PRIA atau Public Relation Indonesia Award dan Summit Kabupaten/Kota Sehat se-Indonesia, termasuk SNC sebagai agenda pariwisata nasional.
Dengan banyaknya event yang terselenggara di Kota Semarang, secara otomatis akan mengundang banyak tamu dari luar kota yang kemudian datang. Hendi, yakin dengan banyaknya aktivitas pariwisata, sosial ekonomi maupun seni budaya, tentu akan memberikan dampak positif khususnya bagi laju pertumbuhan ekonomi di Kota Semarang.
“Pandemi Covid telah meluluhlantakkan semua sendi kehidupan. Maka, dengan makin banyaknya aktivitas ekonomi, budaya, pariwisata, kita harapkan hal ini bisa kembali menumbuhkan sektor ekonomi sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” pungkas Hendi.
Editor: Puthut Ami Luhur