LENTERAJATENG, SEMARANG – Ribuan kendaraan roda empat selama arus balik lebaran Idul Fitri terhitung masih memadati jalan tol. Menghadapi hal tersebut, pihak kepolisian kemudian memperpanjang rekayasa one way di jalan tol Semarang – Jakarta.
Dirlantas Polda Jateng, Kombes Pol Agus Suryonugroho menuturkan, berdasarkan jadwal yang telah ditentukan, one way menuju arah Jakarta berlaku di tanggal 24 – 26 April 2023. Namun, karena peningkatan arus masih terlihat, rekayasa one way masih dilakukan hingga hari ini.
“Untuk SKB (surat keputusan bersama) juga demikian, yang mestinya tanggal 26 itu normal, SKB terbaru kendaraan sumbu tiga dikeluarkan baik berada di tol maupun non-tol,” kata Agus kepada awak media saat meninjau di Gerbang Tol Kalikangkung, Kamis (27/4/2023).
Sementara itu, jika dilihat dari traffic counting pada H+2 lebaran, puncak arus balik terjadi pada pukul 11.00 – 12.00 WIB.
“Itu per jam sampai 3.700 (kendaraan), sehingga atas perintah Kapolda Jateng, kami lakukan one way lokal di km 425 sepanjang 11 km,” jelasnya.
Dengan diberlakukannya one way lokal dari arah timur menuju barat, Agus memastikan baik jalan tol maupun non tol lancar terkendali.
Selain itu, Dirlantas juga akan memberlakukan sejumlah rekayasa pada periode arus balik kedua yang diperkirakan akan terjadi pada 29 – 30 April dan 1 Mei 2023.
“Untuk periode kedua nanti, akan dilakukan one way dan diberlakukan SKB. Termasuk himbauan pemerintah agar pada saat arus balik, kendaraan ganjil genap d diberlakukan,” imbuhnya.
Peningkatan arus balik ini, lanjut Agus, juga dipengaruhi oleh berlakunya diskon sebesar 20 persen untuk tarif tol menuju Jakarta.
“Diskon 20 persen berpengaruh. Harusnya one way sampai tadi malam pukul 00.00 WIB diperkirakan terjadi peningkatan arus pada siang dan sore hari ini,” pungkasnya.
Sebelumnya, Agus sempat mengungkapkan terkait one way yang diberlakukan mulai hari Senin (24/4/2023) pukul 14.00 hingga 00.00 WIB.
“One way sudah terjadwal dari jam 14.00 sampe 00.00 WIB. Namun diawali dengan sterilisasi. Sterilisasi itu memang ada target waktunya,” jelasnya.
Agus melanjutkan, dengan volume kendaraan per dua jam yang menyentuh angka 3.600, telah memenuhi kriteria untuk dilakukan one way.
“Volumenya nanti akan kita lihat, kalau kemarin itu 71 ribu dalam 1 x 24 jam, kemungkinan diantara itu, antara 68 – 70 ribu,” katanya.