LenteraJateng, SEMARANG – Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) menggelar Pekan Orientasi Mahasiswa Baru (Poema) yang diikuti sebanyak 3.939 mahasiswa di Balairung UPGRIS.
Rektor UPGRIS Dr Sri Suciati menyatakan dalam pelaksanaan Poema di kampusnya dijamin tidak ada perundungan atau perpeloncoan yang dilakukan panitia ke mahasiswa baru.
Karena menurut Suci kampusnya tersebut merupakan kampus peneladanan, sehingga siapa pun warga UPGRIS harus bisa menjadi tauladan bagi sesama.
“Untuk itu, pelaksanaan Poema juga tidak akan pernah ada perpeloncoan. Adanya di sini adalah pengenalan secara akademik maupun pengenalan kemahasiswaan. Jadi, betul-betul Poema dirancang untuk memantik potensi mahasiswa dan mengembangkan di universitas ini,” kata Dr Sri Suciati, kepada wartawan, Selasa (13/9/2022).
Selama Poema, mereka mendapatkan kuliah perdana dimulai dari materi sejarah PGRI, pendidikan di era 4.0, anti kekerasan dan pelecehan seksual, serta bela negara. Selain itu, mahasiswa baru juga dikenalkan berbagai unit kegiatan mahasiswa (UKM) UPGRIS.
“Setelah kuliah perdana, akan dilakukan pengenalan kegiatan kemahasiswaan di Universitas PGRI Semarang. Mereka dikenalkan dengan cara berbagai unit kegiatan mahasiswa (UKM), sehingga mereka bisa memilih sesuai dengan bakat dan minatnya,” tuturnya.
Sisi lain, Suci mengatakan tidak hanya kuliah perdana dan pengenalan UKM saja, namun mereka membuat lampu lentera dari bekas botol air mineral yang akan dibuat rekor Muri.
“Botol air mineral yang sudah tidak dipakai, digunakan untuk lentera. Kalau di desa, jadi teplok ceplik. Yang saya kira bermanfaat, barang yang memberi manfaat ketika di rumah kita mati lampu dan juga memberikan manfaat ketika harus keluar dari rumah. Lalu kita berada di tempat yang gelap, memerlukan penerangan seperti itu,” tuturnya.
Sementara itu, Fajar mahasiswa baru dari Prodi BK itu setuju dengan pelaksanaan Poema diterapkan dengan santai dan enjoy tanpa ada kekerasan. Pasalnya, para mahasiswa baru bisa menganggap dapat mempererat kekeluargaan di universitasnya.
“Setuju ini lebih santai dan enjoy bisa menganggap universitas sebagai rumahnya. Dengan cara seperti ini juga, lebih berkeluarga dan erat,” tuturnya.
Tentunya, ia mendapatkan kesan yang sangat luar biasa saat mengikuti pelaksanaan kegiatan mahasiswa baru tersebut.
“Kesan saya, ya menarik karena bertemu orang orang lain yang dulu hanya kenalan dengan teman -teman lokal di kampung, sekarang bisa lebih kenal lagi dari Papua, Aceh dan banyak pengalaman baru tentunya,” tambah mahasiswa baru asal Kaliwungu Selatan Kendal itu.