Minta PUPR Lengkapi Fasilitas, Puan Resmikan Pasar Legi
Perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI ini meminta Kementerian PUPR, untuk melengkapi apabila ada fasilitas atau sarana di Pasar Legi yang masih kurang. Dengan begitu, pedagang dan masyarakat yang datang akan nyaman dan aman.
“Semalam juga saya mendapat laporan masih ada yang tampias (titik-titik air hujan yang berhamburan atau bepercikan, red) di pasar,” tambahnya.
Politisi PDI Perjuangan itu memaklumi hal tersebut karena pasar masih baru, ada sedikit kekurangan. Ia berharap ke depannya harus ada antisipasi agar air tidak tampias dan menyebabkan genangan. Puan memastikan kementerian PUPR akan segera melengkapi kekurangan.
Sisi lain, Puan menilai pasar tradisional sangat penting untuk perekonomian rakyat. Untuk itu, keberadaan pasar-pasar tradisional harus mendapat perhatian khusus karena merupakan kekuatan dan kesehatan ekonomi rakyat Indonesia.
“Pasar Legi denyut nadi perekonomian masyarakat yang ada di Solo. Mungkin bukan hanya solo tapi Jawa Tengah,” tambah Puan.
Menurut Puan, lewat pasar tradisional-lah masyarakat bisa langsung menjual hasil pertanian dan produk-produk buatan rumah. Untuk itu harus tetap mempertahankan keberadaannya.
“Dan semua interaksi sosial yang terjadi di pasar rakyat dengan semangat kekeluargaan, sesuatu yang tidak dapat kita temukan di pusat perbelanjaan yang besar-besar,” tutur Cucu Proklamator RI Bung Karno itu.
Ajak Masyarakat Gotong Royong Menjaga Pasar Legi
Puan mengajak seluruh masyarakat Solo dan sekitarnya bergotongroyong menjaga Pasar Legi yang sudah mengalami renovasi ini. Ia juga mengingatkan pengelola dan pedagang agar terus merawat Pasar Legi, termasuk tidak lupa selalu menjaga protokol kesehatan.
Usai meresmikan Pasar Legi, Puan bersama Gibran dan Menteri Basuki meninjau kios-kios yang ada di pasar. Ia juga mencoba penerapan sistem QRIS untuk bertransaksi di pasar itu dengan berbelanja sayur dan buah-buahan.
Saat mencoba sistem pembayaran non-tunai itu, Puan menggunakan aplikasi QRIS dari gawai milik Gibran. Tak hanya itu, ia juga sekaligus mengecek harga minyak goreng yang kini harga eceran terendah (HET) -nya Rp 14 ribu untuk satu liter.
Puan menemukan masih ada yang menjual minyak goreng dengan harga Rp 19.500 per liternya. “Harus mengencarkan operasi pasar,” katanya.
Ketika menyusuri lorong-lorong kios, Puan kerap berhenti karena banyak pedagang yang meminta foto bersama. Sesekali Puan juga berdialog dengan pedagang.
Turut mendampingi Puan saat meresmikan Pasar Legi, sejumlah anggota DPR RI, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.