LenteraJateng, SEMARANG – Presiden titip kebersihan Pasar Johar, usai meresmikannya. Presiden Joko Widodo meresmikan Pasar Johar Cagar Budaya Kota Semarang. Selain menitipkan kebersihan pasar, mantan Wali Kota Surakarta itu juga berpesan kepada semua pihak agar menjaga keamanannya.
“Saya titip agar pasar ini betul-betul menjadi pasar yang bersih, rapih hingga tertata dan tidak menjadi pasar yang kotor dan berbau,” kata Joko Widodo, di Semarang, Rabu (5/1/2022).
Ia mengatakan, pasar merupakan pusat ekonomi yang sangat penting bagi rakyat. Pasar yang ramai menandakan perputaran ekonomi yang juga dapat mendongkrak sektor produksi.
“Misalnya ada petani yang produksi bawang merah, bawang putih, tempe, dan tahu akan diarahkan kepada konsumen lewat pasar. Ini akan menggerakkan supply chain ekonomi rakyat kita,” tuturnya.
Oang nomor satu di Indonesia ini merasa senang, pedagang telah menempati dan memanfaatkan Pasar Johar Cagar Budaya untuk aktifitas jual beli. Baik dari Pasar Johar Utara, Tengah, Selatan hingga Kanjengan.
“Saya gembira, hari ini saya dapat melihat secara langsung pasar yang sudah selesai revitalisasi membuat lebih bersih, rapih, modern, dan tertata. Tentunya tanpa mengganggu kaidah karena ini adalah bangunan cagar budaya,” tuturnya.
Ia berharap, Pasar Johar Cagar Budaya yang sudah rapih dan ramai ini mampu mengembalikan kejayan Pasar Johar masa lampau sebagai landmark Kota Semarang.
Pedagang Senang Jokowi Resmikan Pasar Johar, Presiden Titip Kebersihan Pasar Johar
Sementara, pedagang kelontong di Johar Utara, Ngatini (65) gembira hadirnya Presiden Joko Widodo dalam peresmian Pasar Johar Cagar Budaya ini.
“Senang sekali saat Presiden datang, ramai sekali mulai anak-anak hingga orang dewasa menyambutnya dan memadati warung saya,” tambahnya.
Meskipun merasa senang Ngatini mengaku, dagangannya belum ada peningkatan sejak pindahan Pasar Johar Relokasi MAJT ke Pasar Johar Cagar Budaya pada Desember 2021 lalu. Sebabnya, masih ada pedagang yang belum pindah ke tempat Pasar Johar Cagar Budaya.
“Jika ada pembeli pum hanya hitungan jari. Insya Allah kalau pindah semua, pasar bakal ramai. Kalau nggak pindah ya rodok ngelu (pusing). Kalau sekarang, Johar Utara sudah pindah sekitar 70 persen, tapi di Kanjengan terlihat sepi. Harapannya, pedagang bisa pindah semua,” tuturnya.
Editor : Puthut Ami Luhur