LenteraJateng, SEMARANG – Polrestabes Semarang kerahkan 935 personil gabungan TNI/Polri untuk mengamankan aksi unjuk rasa di depan komplek kantor Pemerintahan Jateng. Sebagai antisipasi pengamanan aksi unjuk rasa Polrestabes Semarang kerahkan 935 personil.
Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar menyampaikan, pihaknya kerahkan 935 personil gabungan TNI/Polri untuk pengamanan. Selain itu, berlaku pengalihan arus jalan dengan sistem contraflow.
“Pengunjukrasa sebelumnya berkumpul di Kota Lama, kemudian konvoi keliling kota dan melaksanakan orasi di depan Kantor Gubernur Jawa Tengah,” kata Kombes Irwan kepada awak media, Rabu (13/3/2022).
Pihaknya juga memasang pagar kawat berduri atau security barrier sebagai pelindung objek. Ia menjelaskan, pemasangan security barrier merupakan standar operasional prosedur (SOP) untuk pengamanan.
“Harapannya unjuk rasa pada hari ini kondusif. Kami juga menyampaikan kepada anggota, bahwa kegiatan pengamanan ini sebisa mungkin kita lakukan secara humanis,” terang dia.
Apabila terjadi kericuhan, Irwan mengaku pihak Kepolisian telah menyiapkan tahapan penanganan. Mulai dari peringatan lisan, kekuatan tangan, kemudian menggunakan alat, dan tahapan-tahapan seterusnya.
Terkait waktu pelaksanaan, sesuai aturan unjuk rasa akan berlangsung sampai pukul 18.00 WIB.
“Saya sudah komunikasikan kepada adik-adik mahasiswa untuk tepat waktu dan bisa membubarkan aksi sebelum itu,” tambahnya.
Ia menjelaskan, melakukan pola pengamanan yang yaitu humanis seperti saat pengamanan aksi unjuk rasa, pada Senin (11/4/2022) lalu. Kepada anggotanya, Irwan juga berpesan agar tidak terjadi benturan dengan peserta aksi unjuk rasa.
“Pola pengamanan yang kami laksanakan mengacu pada pola humanis,” tambahnya.
Sebagai informasi, aksi unjuk rasa di depan komplek Kantor Pemerintahan Jateng, Jalan Pahlawan Semarang. Ada 11 tuntutan yang disuarakan peserta aksi, mulai dari desakan pemecatan Menteri Perdagangan, soal UU Cipta Kerja, isu BBM, dan isu-isu lainnya.
Editor: Puthut Ami Luhur