LenteraJateng, SEMARANG – Polisi simpulkan korsleting listrik, sebagai penyebab kebakaran Pasar Johar relokasi, pada Rabu (2/2/2022) lalu. Kebakaran yang menghanguskan 163 kios tersebut, dari hasil temuan tim forensik akibat adanya arus pendek yang kemudian menyebabkan percikan api.
Kepala Bidang Laboratorium Forensik Polda Jateng Kombes Slamet Iswanto menyatakan, sumber api pertama dari Blok F. Api kemudian, menjalar dan melahap bangunan pasar seluas 5.500 meter persegi.
“Api bersumber di blok dari tempat penjualan karung goni,” kata Kombes Slamet di Mapolrestabes Semarang, Sabtu (19/2/2022).
Kesimpulan tersebut, berdasarkan enam barang bukti dari Blok F dan tidak menemukan ada sisa bahan yang mempercepat kebakaran.
Pihaknya menemukan, ada kelemahan dalam instalasi listrik, mulai dari kesalahan pemasangan instalasi penerangan dan pemakaian daya yang bisa mengakibatkan korsleting.
“Kemudian dua lagi yang menunjukkan tanda-tanda terjadi konsleting listirk,” tambahnya.
Kapolrestabes Kota Semarang Kombes Irwan Anwar menambahkan, kesimpulan tersebut diperkuat dengan pemeriksaan 26 saksi. Dari 26 saksi itu, kemudian mengerucut pada dua keterangan saksi mata.
“Pendalaman kami mengerucut pada dua orang. Keterangan saksi-saksi itu, juga berkesesuaian dengan temuan labfor tentang penyebab terjadinya kebakaran,” tutur Irwan.
Hendi Minta Antisipasi Dinas Terkait, Polisi Simpulkan Korsleting Listrik
Mengenai ketersediaan Alat Pemadaman Api Ringan (APAR) Pasar Johar Relokasi, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi tidak menyebutkan secara pasti ada atau tidaknya. Namun, ia menyebut jika fasilitas APAR Pasar Johar Relokasi tidak seperti izin mendirikan bangunan (IMB).
“Kami tahu relokasi adalah tempat sementara. Bangunan Pasar Johar yang baru saja resemikan Presiden Jokowi sudah ada jaringan APAR itu. Pasar lainnya mengikuti, nanti kami akan cek satu persatu agar sesuai dengan standar,” tutur Hendi, sapaan akrabnya.
Untuk mengantisipasi hal serupa, Hendi meminta Dinas terkait, untuk memantau jaringan-jaringan listrik yang ada di pelayanan publik. Selain, para pedagang bisa saling mengingatkan antar satu sama lain.
“Karena pedagang Pasar Johar mengalami kebakaran dua kali, Mei 2015 dan Februari 2022,” tambahnya.
Editor: Puthut Ami Luhur