LENTERAJATENG, PURWOKERTO – Menyikapi perbedaan yang terjadi di antara anak bangsa, generasi muda haruslah dengan bijak.
Ketua Komisi C DPRD Jawa Tengah Bambang Hariyanto Bachrudin atau biasa disapa BHB menyampaikan, perbedaan harus disikapi dengan mengedepankan persatuan dan kesatuan bangsa.
“Rasa persatuan bangsa yang terus terdegradasi menjadi pekerjaan rumah semua elemen terutama generasi muda, bukan hanya GMNI,” kata BHB saat menjadi narasumber Dies Natalis 70 tahun Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) yang digelar DPC GMNI Purwokerto, di Pendopo Sipanji Banyumas, Sabtu (23/3/2024).
Bambang menambahkan, perbedaan haruslah dipupuk dengan rasa persatuan karena sebuah keniscayaan. Perbedaan sambungnya, adalah sebuah taman sari dunia.
“Perbedaan itu indah, ada berbagai bunga yang berwarna-warni terdapat dalam taman sari dunia. Dipupuk dengan persatuan,” tuturnya.
Pada kesempatan tersebut, ia juga mengingatkan terkait sikap apatisme generasi muda seiring berkembangnya jaman.
“Untuk mengatasi sikap apatisme, perlu adanya dorongan, seperti mengikuti organisasi,” tambahnya.
Generasi muda harus memegang idealisme yang kuat. Jangan hanya menggunakan organisasi, sebagai perebutan kekuasaan saja. Namun mampu memaknai politik sebagai hal yang baik, sehingga kekuasaan yang didapatkan bertujuan baik pula.
Bambang berpesan, sikap bijak yakni dengan meniru sikap dan perilaku pemimpin dalam membangun bangsa Indonesia. Dikarenakan pemimpin dahulu membangun bangsa melalui pemikiran serta idealismenya saat masih berusia muda.
Dies Natalis 70 Tahun GMNI bertema Nasionalisme untuk Pemuda dibuka oleh Ketua PA GMNI Edwi Yulianto dan dilanjutkan sambutan Ketua GMNI Purwokerto Resi Bumi.