LenteraJateng, SEMARANG – Perilaku masyarakat harus berubah, jika ingin persoalan banjir dan rob di Kota Semarang selesai. Wakil Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu menyatakan, perilaku masyarakat yang harus berubah yaitu dari soal membuang sampah di mana masih tidak pada tempatnya.
“Masyarakat masih membuang sampah sembarangan, di sungai, saluran air, laut dan lainnya. Sungai seperti supermarket sampah rumah tangga,” kata Ita, sapaan akrabnya, di Lanal Semarang, Rabu (3/8/2022).
Selain mengharap perilaku masyarakat berubah, terutama soal membuang sampah. Pemerintah juga tidak tutup mata dan terus mencari solusi, untuk memecahkan permasalahan rob yang masih menghantui Kota Semarang.
“Perlu kerja sama berbagai pihak, untuk mengatasi persoalan ini, termasuk dengan TNI AL,” tuturnya.
Pemerintah, saat ini sedang membangun sheet pile dan sabuk laut untuk menanggulangi banjir dan rob di wilayah pesisir utara Kota Semarang.
Komandan Lanal Semarang Kolonel (Mar) Hariyono Masturi menyampaikan, untuk memeriahkan HUT Kemerdekaan RI menggelar “The Rising Tide” dengan berbagai kegiatan. Satu di antaranya adalah talkshow yang mengusung tema lingkungan.
“The Rising Tide mengangkat isu lingkungan yang dulu sudah kami mulai. Selain melakukan penanaman mangrove kami juga menggelar talkshow mengenai pengelolaan sampah rumah tangga,” tuturnya.
Sekilas Mengenai “The Rising Tide”, Perilaku Masyarakat Harus Berubah
“The Rising Tide” adalah gerakan lingkungan yang fokus untuk mendorong aksi kerjasama berbagai pihak dalam menciptakan ekosistem pengelolaan sampah yang berkelanjutan dari sumbernya (rumah tangga). Ini akan dilakukan dengan Triathlon sepanjang 1293 kilometer dalam 30 hari dari Bali ke Jakarta untuk memulai langkah nyata.
Kegiatan ini merupakan kolaborasi Program Mulung Parahita dan TNI AL, berinovasi menciptakan ekosistem penanganan lingkungan yang menggerakkan desa-desa pesisir. Tujuannya, untuk bersama-sama menjalankan pengelolaan sampah berbasis sumber secara digital dan mewujudkan ekonomi sirkular.
Mulung Parahita dalam menjalankan Pengelolaan Ruang dan Pelindungan Lingkungan Laut melalui Ekosistem Penanganan Lingkungan, berjalan selaras dengan Program TNI AL yaitu Penanaman Mangrove Nasional secara serentak. Tujuannya, untuk mendukung Program Penanggulangan Bencana Perubahan Iklim dan Cuaca Global.
Sinergi ini berjalan karena adanya semangat yang sama dengan Presidensi G20 di Indonesia, program Kampung Bahari Nusantara TNI Angkatan Laut dan Puri Ageng Blahbatuh melalui program Mulung Parahita.
Editor: Puthut Ami Luhur