LENTERAJATENG, SEMARANG – Penurunan kunjungan wisatawan terjadi imbas dari kenaikan status Gunung Dieng dari level normal menjadi waspada. Kenaikan status dilakukan sejak tanggal 13 Januari 2023 pukul 23.00 WIB.
Kasi Pengembangan Daya Tarik Wisata Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Jateng, Riyadi Kurniawan menuturkan, kawasan wisata Dieng berada di dua kabupaten yang berbatasan langsung. Yakni Kabupaten Wonosobo dan Banjarnegara.
“Kondisi masih waspada. Kami sudah koordinasi dengan PVMBG itu disampaikan juga aktivitas Dieng masih fluktuatif,” kata Riyadi, Rabu (25/1/2023).
Atas kondisi tersebut, penurunan kunjungan wisatawan yang saat ini terdampak dari aktivitas Gunung Dieng adalah Banjarnegara.
“Kawasan Dieng itu berdasarkan data yang masuk, kami bandingkan dengan Januari 2022 dan 2023. Di 2022 ada 109 ribu, tapi per tanggal 24 baru 68 ribu. Artinya sing adanya kondisi tersebut terjadi penurunan 37 persen,” bebernya.
Padahal secara realita, lanjut Riyadi, Dieng masih dalam kondisi aman dikunjungi. Bahkan sejauh ini tidak ada daya tarik wisata yang ditutup baik di wilayah Banjarnegara maupun di wilayah Wonosobo.
“Kenapa turun, berdasarkan informasi yang Kami dapat, banyak sekali biro perjalanan yang sudah membooking, kemudian melakukan schedule ulang. Tidak membatalkan, hanya menggeser sampai dengan kondisi Dieng aman,” jelasnya.
Adapun daya tarik wisata yang terjadi penurunan adalah Candi Arjuna, kawah Sikidang, kawah Candradimuka, dan Curug Pitu. Kemudian telaga Dlingo, Merdada, Jalatunda, dan Museum Kalilasa.
Bahaya Gas Beracun, Penurunan Kunjungan Wisatawan Imbas Status Gunung Dieng
Menurut Riyadi, kejadian yang perlu diwaspadai adalah gas beracun. Mengingat letusan era modern di kawasan Gunung Dieng hanya letusan freatik yang menyebabkan gas beracun.
“Seperti yang kita ketahui, sejarah Dieng meletus terakhir di tahun 1600an. Jadi yang berbahaya disana itu bukan semburan lava, tetapi gas beracun,” ujarnya.
Untuk mengantisipasi hal itu, pihaknya telah melakukan pelatihan mitigasi bencana desa wisata dan daya tarik wisata di wilayah Dieng.
Kewaspadaan akan terus ditingkatkan apabila terjadi peningkatan status.
“Karena karakteristik gas beracun itu kan tidak kelihatan. Tiba-tiba bisa lemas,” tandas Riyadi.