LenteraJateng, SEMARANG – Pengprov Taekwondo Jateng gelar training camp, mulai 27 Desember 2021 lalu. Training Camp ini untuk mencari bibit atlet terbaik, yang persiapkan untuk berbagai ajang multi event, baik tingkat lokal, regional maupun internasional.
Ketua Pengprov Taekwondo Indonesia Jateng Master Alex Harijanto menyatakan, setiap tahun harus menyiapkan atlet sejak dini. Sekitar dua bulan ini, mencari bibit atlet yang memiliki skill terbaik dan kondisi fisik sesuai kebutuhan.
“Persiapan tidak hanya untuk PON saja, tapi juga untuk ajang yang lain. Atlet dari berbagai daerah di Jateng dan akan pilih yang mempunyai teknik dan fisik terbaik,” kata Master Alex, di Dojang Taekwondo kawasan Jatidiri, Kota Semarang, Sabtu (8/1/2022).
Setiap pekan Master Alex menjelaskan, 20 atlet dari berbagai daerah di Jateng berlatih di Dojang milik Pengprov Taekwondo Indonesia. Setelah satu pekan, mereka kembali ke daerah masing-masing dan kemudian 20 orang lainnya menggantikan berlatih di sini selama satu pekan.
“Selama satu pekan itu, kami melihat semuanya dan nanti akan terpilih yang terbaik,” tambahnya.
Total, sekitar 160 atlet berusia antara 14-15 tahun yang rencananya akan mengikuti training camp.
Selama berlatih di Dojang milik Pengprov, mereka juga akan mendapatkan bekal ilmu. Tujuannya, agar ketika kembali ke daerah bisa menularkan kepada yang lain.
“Agar terjadi transfer ilmu ketika mereka kembali ke daerah masing-masing, sehingga kemampuannya akan merata. Dengan begitu ketika dalam ajang kerjuaraan maupun agenda rutin lainnya, tidak didominasi oleh satu daerah saja,” tuturnya.
Selama ini menurut Master Alex, atlet-atlet Taekwondo di Jateng hanya beberapa daerah saja yang mendominasi. Dengan program ini tambahnya, kemampuan masing-masing atlet dan prestasi setiap daerah akan merata.
Program Jangka Panjang Terkendala Fasilitas, Pengprov Taekwondo Jateng Gelar Training Camp
Sayangnya, program ini terkendala dengan kondisi fisik Dojang milik Pengprov yang sudah berumur. Setiap turun hujan menurutnya, air menetes dari 24 titik kebocoran. Akibatnya, latihan pun harus tertunda dan para atlet tidak melakukan aktifitas apapun.
“Mereka terpaksa hanya duduk-duduk saja, karena atap bocor. Kami tidak sanggup melakukan perbaikan karena kebocoran sangat banyak dan dana sudah digunakan untuk program rutin Pengprov Taekwondo Jateng,” tutur Master Alex.
Selain atap bocor, akses masuk ke Dojang juga cukup memprihatinkan. Jika turun hujan, banyak genangan dan membuat jalan licin. Akses tersebut rusak saat pembangunan Stadion Jatidiri.