LENTERAJATENG, SEMARANG – Penataan Kawasan Kota Lama Semarang terus berlanjut. Tahun ini, giliran Menara Syahbandar Sleko di Kampung Melayu telah rampung direvitalisasi.
Bangunan bersejarah yang terletak di Kecamatan Semarang Utara itu pertama kali dibangun pada tahun 1825. . Revitalisasi Menara tersebut dilakukan oleh PT Perusahaan Gas Negara (PGN) sejak akhir Desember 2022
Pemugaran menara, sebagai upaya menghidupkan kawasan wisata cagar budaya di Kota Semarang secara menyeluruh. Seperti diketahui, Kota Lama di Kota Semarang sebenarnya tak hanya Kampung Belanda (Little Netherlands).
Kawasan sekitar seperti Kampung Melayu, Pecinan, dan Kauman merupakan Kawasan terpadu dengan Kota Lama. Kawasan itu pada masa lampau adalah suatu kawasan yang terkoneksi secara ekonomi dan berkembang di masa kolonial Belanda.
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan, pemugaran Menara Syahbandar Sleko diprakarsai oleh PGN, karena memiliki aset tanah di Kawasan Kota Lama Semarang yang di atasnya berdiri cagar budaya Menara Syahbandar.
“Konsepnya bersama kita bisa menciptakan suasana Kota Lama, khususnya di Sleko menjadi lebih cantik. Rencana untuk membuka kembali jalur sungai untuk wisata air akan semakin meningkatkan potensi wisata,” kata Mbak Ita, sapaan akrab Wali Kota Semarang.
Ia menambahkan, semakin tertatanya wilayah Kota Lama secara keseluruhan, sedikit demi sedikit mulai berkembang. Di sisi lain, peran PGN dalam melakukan revitalisasi Menara Syahbandar ini menjadi penyemangat untuk semakin mempercantik dan menata kawasan Kota Lama Semarang.
“Wilayah di sekitar sini bisa memungkinkan menjadi pusat kuliner atau parkir, karena selama kami kesulitan parkir,” jelasnya.
Mbak Ita juga menyebut keberadaan Menara Syahbandar yang telah direvitalisasi dapat melengkapi destinasi dan meningkatkan kunjungan wisatawan di Kota Semarang. Yang bermuara pada peningkatan ekonomi masyarakat di sekitar wilayah tersebut.
“Potensi ini juga dapat berguna untuk memperkenalkan sejarah Kota Semarang kepada wisatawan yang berkunjung. Terutama di kawasan Kota Lama Semarang secara keseluruhan,” tuturnya.
Proses Pemugaran Menara, Penataan Kawasan Kota Lama Terus Berlanjut
Sementara itu, Direktur Utama PGN, Arief Setiawan Handoko menyampaikan, bahwa PGN memulai pemugaran sejak Desember 2022. Selama kurang lebih 10 bulan bekerja sama dengan berbagai pihak, mulai dari jajaran pemerintah daerah dan stakeholder lainnya.
Pemugaran ini juga mengacu pada UU RI Nomor 11 tahun 2010 dan Perda Kota Semarang Nomor 2 tahun 2020 sebagai bentuk konservasi cagar budaya.
“Pemugaran Menara Syahbandar merupakan bentuk berkontribusi aktif PGN dalam operasinya untuk dapat menjadi manfaat secara sosial ekonomi. Dengan program kerja yang sesuai dengan prinsip Corporate Social Responsibility yang berkelanjutan,” bebernya.