LenteraJateng, SEMARANG – Pemkot Semarang segera bangun 130 lapak di sekitar Pasar Kanjengan, lapak tersebut menurut Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi sebagai relokasi pedagang korban kebakaran. Menurut pria dengan sapaan akrab Hendi itu, para pedagang korban kebakaran relokasi Pasar Johar akan menempati sementara areal parkir Pasar Kanjengan.
Prihadi menyebut, pembangunan lapak sementara tersebut akan selesai dalam tiga pekan.
“Kami akan membangun 130 lapak relokasi Pasar Johar. Dari 500-an korban kebakaran, yang belum mendapat lapak hanya 130 saja,” kata Hendi, Kamis (10/2/2022).
Ia menghimbau, kepada para pedagang yang sudah mendapat lapak di Johar untuk segera menempati lapak masing-masing. Secara teknis, pembangunan relokasi sementara akan dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Dinas Perdagangan.
“Prinsipnya saya udah setuju untuk membangun pasar relokasi. Serta bantuan untuk permodalan untuk mereka, sudah kami siapkan juga,” tambah Hendi.
Pedagang yang terdampak, akan mendapat bantuan hibah dari pemerintah Kota Semarang. Hendi mengaku, pihaknya sudah mempunyai beberapa skema pengajuan kredit apabila bantuan modal ini dirasa kurang.
“Kami sudah punya beberapa skema untuk bantuan permodalan. Pertama lewat CSR, yang kedua lewat skema kredit lunak dari Bank Jateng,” tuturnya.
Relokasi Pedagang Korban Kebakaran, Pemkot Semarang Segera Bangun 130 Lapak
Senada Kepala Dinas Perdagangan Nurkholis membenarkan adanya pasar relokasi tersebut. Ia mengaku hal itu sudah melalui rapat bersama satuan kerja Kementerian PU PR.
“Pemerintah Kota sudah memutuskan memang relokasi berada di sekitar Pasar Kanjengan. Sudah kami ukur dan sudah ada konsep, juga sudah kami bicarakan dengan pihak Balai untuk ada penyesuaian,” kata Nurkholis kepada wartawan.
Dari segi anggaran, Nurkholis menyebut perencanaan, pengelolaan, dan pengawasannya sudah mendapat persetujuan dari pihak-pihak terkait. “Total anggarannya Rp 730 juta,” tambah Nurkholis.
Nurkholis menambahkan, titik berat pembangunannya mengutamakan pada segi fisik. Meski hanya lapak sementara, pembangunan lapak sementara harus tetap maksimal.
Ia berharap, relokasi ini juga mendorong para pedagang yang sudah memiliki ijin menempati kawasan Pasar Johar untuk segera masuk. Mengingat, fasilitas relokasi di Masjid Agung Jawa Tengah sudah berakhir.
“Dari pemerintah pusat, Balai, dan pemerintah provinsi menginginkan pedagang untuk segara mengisi Pasar Johar,” tambah Nurkholis.
Editor: Puthut Ami Luhur