LenteraJateng, SEMARANG – Pemerintah Kota Semarang kembali meraih Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) tingkat Jawa Tengah tahun 2022. Penghargaan ini diserahkan langsung oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo kepada Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi.
“Kami akan terus tingkatkan kinerja untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat Kota Semarang,” kata Hendi, sapaan akrab Wali Kota Semarang, Kamis (14/4/2022).
Menurutnya, sejumlah tahapan penilaian telah Pemkot Semarang ikuti, yang mencakup aspek pencapaian pembangunan, aspek kualitas, aspek penyusunan dokumen, dan aspek inovasi.
Penilaian untuk penghargaan ini dilakukan secara berjenjang mulai dari tingkat provinsi sampai nasional. Termasuk penilaian terhadap dokumen perencanaan RKPD, presentasi dan wawancara serta verifikasi lapangan.
Harapannya, penilaian ini dapat memperkuat koordinasi dan sinkronisasi untuk perencanaan dan pelaksanaan pembangunan nasional dan pembangunan daerah. Serta untuk memberikan akses motivasi dan pembelajaran untuk pembangunan daerah yang lebih berkualitas.
Atas penghargaan ini, Hendi berkomitmen akan terus mengawal OPD merealisasikan rancangan perencanaan. Menurutnya pasca Covid-19 ini, ada fokus dan evaluasi dalam program pembangunan.
“Ke depan kami akan mendongkrak daya ekonomi baik melalui sektor UMKM, pariwisata, properti, dan konstruksi,” tambah Hendi.
Hendi pun berterima kasih kepada Pemprov Jawa Tengah atas penilaian sekaligus penghargaan yang kepada Kota Semarang.
Menurut Hendi, Kota Semarang mampu menjaga capaian indikator makro tetap tinggi. Indikator makro antara lain, pertumbuhan ekonomi, angka kemiskinan dan indeks pembangunan manusia. Pemkot Semarang juga melakukan penyusunan perencanaan secara inklusif dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat.
Salah satu inovasi unggulan Kota Semarang ada pengembangan urban farming sebagai upaya pengembangan pertanian. Program ini terbukti mampu meningkatkan pendapatan masyarakat di masa pandemi.
Dengan menerapkan urban farming, beban pengeluaran masyarakat pun otomatis menurun. Sehingga dapat memperkuat ketahanan pangan, apalagi saat pandemi Covid-19 seperti saat ini.
Editor: Puthut Ami Luhur