LenteraJateng, SEMARANG – Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang berkomitmen untuk melakukan pendampingan psikologi kepada keluarga korban pasca kejadian penembakan terhadap istri TNI.
Sebabnya, insiden tersebut memberikan dampak pada psikis anak- anak korban yang hingga sekarang masih ketakutan untuk berangkat sekolah.
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi menyampaikan pasca kejadian tragis yang menimpa istri tentara ini tentu membuat keluarga korban trauma, khususnya anak-anak. Berangkat dari situ, Hendi, sapaan akrabnya itu mengaku sudah berkomunikasi langsung dengan keluarga korban untuk memberikan motivasi.
Meski telah berkomunikasi, menurutnya hal ini langkah awal dan tentu pihaknya akan ada tim khusus dalam memberikan pendampingan psikologis.
“Mungkin karena masih terguncang, sehingga salah satu anak korban masih takut untuk sekolah. Sehingga perlu pendampingan lanjutan untuk bisa menstabilkan psikis keluarga,” kata Hendi melalui keterangan tertulis yang diterima Lenterajateng, Selasa (26/7/2022) malam.
Untuk langkah selanjutnya, ia menyebut masih diperlukan untuk mengirimkan surat ke Polrestabes Semarang guna diberikan izin melakukan pendampingan terhadap keluarga korban.
“Hari ini tertanggal 26 Juli 2022 Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Semarang secara resmi telah mengirimkan surat permohonan izin pendampingan psikologis ke Polrestabes Semarang,” jelasnya.
Hendi menegaskan bahwa pendampingan psikologis perlu dilakukan agar korban juga keluarga tidak merasakan trauma berat.
Terlebih, Wali Kota Semarang tersebut menekankan bahwa anak korban dalam kategori masih di bawah umur, sehingga harus sesegera mungkin dilakukan pendampingan.
“Harapan kami dari Pemerintah Kota Semarang tentu saja pendampingan dapat segera dilakukan agar korban dan keluarga tidak mengalami trauma berkepanjangan,” ucapnya.
Lebih lanjut, Hendi mengungkapkan jika pendampingan psikologis tersebut nantinya akan dilakukan oleh tim tenaga psikolog dari Pusat Pelayanan Terpadu Seruni.
“Nantinya psikolog dari Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) Seruni yang akan mendampingi langsung. Selain itu dalam pendampingan psikologis tersebut nanti juga ada dari Dinas Pendidikan Kota Semarang untuk mengurus izin dan bisa memberikan rasa aman bagi anak di sekolahnya,” ujarnya.
Sebagai informasi, Pusat Pelayanan Terpadu Seruni atau PPT Seruni sendiri memang lembaga yang secara khusus dibentuk Pemerintah Kota Semarang untuk memfasilitasi pendampingan dan konseling kepada perempuan dan anak-anak yang menjadi korban kekerasan.
PPT Seruni bekerja dibawah pengawasan langsung Krisseptiana Hendrar Prihadi (Tia Hendi) sebagai ketua, yang juga merupakan isteri dari Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi.