LenteraJateng, SEMARANG – Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang gelar operasi pasar di tujuh kelurahan di wilayah tersebut, untuk jaga stabilitas harga pangan. Operasi pasar dengan menyediakan sembilan bahan pokok (Sembako) murah subsidi dan non subsidi dengan harga yang terjangkau.
Sembako tersebut menurut Wakil Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu, peruntukkan bagi masyarakat yang mempunyai keterbatasan ekonomi. Melalui operasi pasar tersebut, Pemkot Semarang berharap masyarakat dapat mengakses bahan pangan dengan harga terjangkau sekaligus menekan laju inflasi yang mengancam.
Untuk itu Pemkot Semarang gelar operasi pasar di tujuh kelurahan, antara lain Rejosari, Kemijen, Tanjungmas, Bandarharjo, Tandang, Muktiharjo Kidul dan Jomblang.
“Kami menggelar operasi pasar di tujuh kelurahan dengan tingkat kemiskinan tertinggi di Kota Semarang,” kata Ita sapaan akrab wanita itu, di Kelurahan Rejosari, Jumat (11/11/2022).
Kelurahan Rejosari, menjadi lokasi perdana pelaksanaan operasi pasar bersama Bulog, Bank Indonesia, Bank Jateng dan Pertamina. Enam kelurahan lain yang akan menyusul, Kemijen, Tanjungmas, Bandarharjo, Tandang, Muktiharjo Kidul dan Jomblang.
Pemkot Semarang Gelar Pasar Murah dan Pak Rahman di Tujuh Kelurahan
Rencananya operasi pasar ini akan laksanakan dari November sampai dengan Desember 2022. Masyarakat yang mendapat jatah sembako dalam operasi pasar ini adalah yang terdaftar dalam DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial).
Ita melanjutkan, untuk warga kurang mampu secara ekonomi tapi belum terdaftar dalam DTKS bisa memeroleh Sembako melalui Pak Rahman (Pasar Pangan Rakyat Murah dan Aman). Pak Rahman gelar di tempat yang sama dengan operasi pasar.
Bedanya masih kata Ita, untuk operasi pasar melalui Dinas Perdagangan sedangkan Pak Rahman melalui Ketahanan Pangan. Perbedaan lainnya, operasi pasar menyediakan Sembako murah yang telah mendapat subsidi dari pemerintah sedangkan di Pak Rahman murah non subsidi.
OPD di lingkungan Pemkot Semarang juga memberikan berbagai kegiatan pelayanan dalam operasi pasar tersebut. Antara lain, pelayanan pemeriksaan kesehatan dan vaksinasi, Keluarga Berencana, administrasi kependudukan, pelayanan ketenagakerjaan, perpustakaan keliling sampai dengan konsultasi kredit wibawa. Selain, ada juga sosialisasi QRIS dari Bank Indonesia.
“Operasi pasar ini jangan setengah-setengah, ini adalah wujud konsep Bergerak Bersama,” tambah Ita.