LenteraJateng, SEMARANG – Pemerintah Kota Semarang buka pelayanan akhir pekan dan malam hari. Hal ini merupakan respon dalam menanggapi keluhan masyarakat yang tidak sempat mengakses pelayanan yang pada hari dan jam kerja.
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi mengungkapkan, pihaknya terus berinovasi dalam upaya meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Pelayanan akhir pekan dan malam hari ini untuk memenuhi kebutuhan mereka.
“Banyak masyarakat kita yang dari Senin sampai Jum’at jadwal kerjanya padat. Hanya bisa mengurus hal-hal administratif di hari libur. Padahal kalau hari libur ya pelayanan umumnya ikut libur. Jadi kita coba carikan solusinya bersama-sama,” tutur Hendi, sapaan akrabnya.
Pemerintah Kota Semarang buka pelayanan akhir pekan dan malam hari ini berjalan setiap bulan pada hari Sabtu di minggu pertama mulai pukul 07.30 sampai dengan 13.00 WIB. Kemudian pelayanan malam hari mulai pukul 19.00 sampai dengan 22.00 WIB.
Program ini terselenggara serentak di 16 kecamatan di Kota Semarang dengan dukungan organisasi perangkat daerah.
“Seperti mengurus KTP, KK, akta, membayar PBB, sampai konsultasi UMKM dan perizinan. Itu semua bukan hal yang sepele. Kalau masyarakat memang tidak sempat ya pemerintah yang harus mencari solusinya,” lanjutnya.
Daftar organisasi perangkat daerah yang ada selama pelayanan akhir pekan dan malam hari antara lain Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Pembayaran PBB di masing-masing Kecamatan, Dinas Koperasi dan Usaha Mikro,
Kemudian terdapat Dinas Kesehatan, Dinas Arsip dan Perpustakaan, Badan Pendapatan Daerah, pelayanan klinik pajak daerah di masing-masing pos wilayah, pelayanan klinik pajak oleh Bappeda.
Dinas Pertanian Fasilitasi Untuk Vaksin Hewan, Pemerintah Kota Semarang Buka Pelayanan
Dinas Pertanian juga memfasilitasi untuk vaksin hewan, kemudian Pelayanan Samsat, Layanan Donor Darah oleh PMI Kota Semarang, dan DPMPTSP yang melaksanakan pelayanan di Kantor Balaikota Semarang, serta Pusat Informasi Publik (PIP).
Sejauh ini, masyarakat cukup antusias dan mendukung. Namun masih terkendala waktu yang bentrok dengan hal yang lebih mendesak sehingga belum bisa berpartisipasi.
“Alhamdulillah berdasarkan laporan yang masuk, animo masyarakat untuk memanfaatkan program ini cukup besar,” tandas Hendi.