LENTERAJATENG, SEMARANG- Fashion Show tak harus modis. Itulah yang terlihat pada Sutini, pedagang sayur mayur Pasar Johar saat berlenggak-lenggok di Fashion Show Festival Pasar Johar.
Dengan pakaian lurik dan menggendong barang jualannya. Sutini tampak mantap untuk tampil.
Saat tampil, Sutini tak hanya berpose dan melempar senyum kepada penonton. Namun, ia juga memberikan buah tangan berupa sayuran yang sering dijauhi dari deretan menu siomay.
Pare.
Semua penonton pun tampak tertawa kecil dan sepakat berteriak “Pahit”.
“Saya pakai baju lurik pakaian tani ngeluarin hasil tanah air kita. Iseng aja tadi ngasih pare biar orang tau ini hasil tani” kata Surtini, Sabtu, (14/1/2023).
Surtini menyebut usianya sudah menginjak kepala enam. Namun, ia selalu pede dan terus mengikuti kegiatan fashion show.
Baginya, umur bukanlah masalah untuk tetap aktif berkegiatan.
“Yang penting semangat dan dilaksanakan terus,” katanya
Kegiatan Fashion Show Pasar Johar yang Sutini ikuti merupakan rangkaian dari acara Festival Pasar Johar.
Plt. Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mengapresiasi kegiatan Festival Pasar Johar yang bertujuan memperingati satu tahun setelah Pasar Johar setelah mengalami renovasi. Langkah tersebut sebagai salah satu upaya untuk bagaimana mengembalikan Pasar Johar dulu.
Ia menyebut secara umum kondisi Pasar Johar telah berangsur ramai pengunjung. Namun, masih ada pekerjaan rumah dengan sepinya pengunjung di Pasar Johar Selatan yang mayoritas menjual sayur mayur dan buah.
Tak hanya itu, Ita menyebut juga berencana untuk meramaikan Pasar Johar bagian selatan. Upaya tersebut melalui pembangunan food court.
Ia menyebut banyaknya antusias pengunjung yang mendatangi penjual fashion. Oleh karena itu, ia berencana untuk membuka pasar Johar hingga malam hari saat Ramadhan hingga menjelang Idul Fitri.
“Tadi ada catatan juga pedagang bahkan mau tidur sini. Itu bahaya, gak papa penjual nanti berjualan sampai malam, tapi tetep harus pulang,” katanya