LenteraJateng, UNGARAN – Sebuah pameran sejarah digelar dengan mengusung tema Menyigi Masa. Pameran berlangsung selama dua hari, yakni 15 – 16 Oktober 2022 dan bertempat di Benteng Willem II ini mengupas sejarah Ungaran dari waktu ke waktu.
Dalam pameran Menyigi Masa, pengunjung bisa mengetahui gambaran sejarah akan Kabupaten Semarang di masa lampau. Mulai dari sejarah bangunan-bangunan penting seperti Benteng Fort Willem I dan II hingga jejak-jejak pendidikan.
Menyigi yang berarti menelusuri atau menyelidiki dengan teliti. Maka, dengan Menyigi Masa berarti menelusuri periode dengan tahun yang berkaitan dengan Ungaran.
“Tidak hanya tulisan, tapi ada gambar, koran dan kami menampilkan itu. Kami tidak memakai foto baru. Menggugah supaya orang bisa menyelidiki sendiri dengan literasi yang ada,” kata Anthony Tumimomor, kurator pameran.
Antoni melanjutkan, tujuan lainnya juga supaya orang akhirnya bertanya dan mencari tahu apa arti menyigi.
Termasuk berbagai linimasa yang menceritakan mulai dari peradaban Ungaran di masa Hindu Buddha, jejak interniran, daerah penghasil pala, dan Ungaran juga sebagai kota pendidikan.
Acara yang diinisiasi Komunitas Gambang Semarang Art Company (GSAC) tersebut juga menampilkan dan membedah beberapa sejarah yang ada seputar Kabupaten Semarang. Seperti Batik Ambarawa, penampilan seni, dan dialog seputar kebudayaan.
Kolaborasi Dua Semarang, Menyigi Masa
Tidak kalah menarik, penyelenggara juga menampilkan video mapping yang berdurasi sepuluh menit yang berisikan potensi yang ada di Kabupaten Semarang. Video mapping merupakan salah satu project dari komunitas tersebut yang telah terkumpul sejak tahun-tahun yang lalu.
“Video mapping ini mungkin sangat jarang di kabupaten. Dan kami mengambil judul Ontmoeting yang berarti tempat pertemuan,” ujar Ketua Komunitas Gambang Semarang Art Company, Tri Subekso.
Tri mengatakan melalui kegiatan ini nantinya akan ada satu kolaborasi dari dua pelaku kebudayaan baik dari Kota Semarang maupun Kabupaten Semarang.
Selain itu, pihaknya juga ingin memunculkan dan memperkenalkan apa yang tersembunyi di Kabupaten Semarang.
“Dan tentu saja semoga ini memberikan manfaat kepada semua pelaku kebudayaan yang ada di Kabupaten Semarang maupun di Kota Semarang,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikbudpora) Kabupaten Semarang, Sukaton Purtomo Priyatno, mendukung kegiatan ini. Karena kegiatan tersebut bisa memajukan bidang kebudayaan yang ada di Kabupaten Semarang.
“Untuk tahun yang akan datang, kami merekomendasikan kegiatan seperti ini diadakan setiap tahunnya. Agar para pelajar yang ada di Kabupaten Semarang juga bisa belajar dan mengetahui sejarah yang ada,” tandasnya.