LENTERAJATENG, SEMARANG – Kasus pembunuhan terhadap aparatur sipil negara (ASN) Pemkot Semarang, Paulus Iwan Boedi belum temukan titik terang.
Bahkan, menuju tutup tahun 2022, pihak kepolisian masih melakukan serangkaian penyelidikan guna memperkuat alat bukti.
Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi menyatakan, proses penyelidikan kasus Iwan Boedi masih berlanjut hingga saat ini. Termasuk menggali sumber-sumber lain guna mendapatkan alat bukti lainya untuk kebutuhan penyidik.
“Waktu tidak bisa ditentukan. Bisa nyidik cepat, bisa lambat. Sementara ini, kita sedang mengumpulkan alat bukti untuk menjadi bukti yang cukup terhadap pelaku. Jadi perkembangan signifikan akan tetap kami lakukan,” kata Luthfi usai acara Konferensi Pers Akhir Tahun 2022 di Mapolda Jateng, Kamis (29/12/2022).
Soal kendala dalam penanganan kasus tersebut, Luthfi menegaskan tak ada masalah apapun. Penanganan kasus dari para penyidik, disebut tetap berjalan sebagaimana mestinya.
“Tidak ada kendala. Penyelidikan itu, akan berkembang sesuai dengan perkembangan situasi. Penyidik juga tak boleh diintervensi dan ditekan,” tegasnya.
Lebih lanjut, Luthfi menyampaikan waktu dalam penyelidikan hingga pengungkapan juga tak bisa ditentukan. Sebab, semua itu tergantung pada alat bukti yang telah dikumpulkan.
“Dalam mengungkap kasus tak bisa membuat prediksi. Penyidik dalam hal ini Polrestabes Semarang, masih terus mendalami. Kemarin juga sudah ada perkembangan signifikan,”
Diberitakan sebelumnya, keprihatinan akan kasus Iwan Boedi m muncul dari berbagai kalangan. Salah satunya adalah kelompok lintas agama di Kota Semarang yang menunjukkan keprihatinan tersebut dengan menggelar doa bersama di Bundaran Tugu Muda pada Jumat (16/12/2022) malam.
Sambil mengenakan pakaian serba hitam, ratusan orang yang mengatas namakan komunitas lintas agama itu menggelar doa bersama. Mereka berkumpul sembari membawa lilin dan berbagai spanduk yang antara lain bertuliskan “Iwan Justice” hingga “Doa Bersama Lintas Agama Untuk Iwan Boedi“.