LenteraJateng, SEMARANG – Lima pasien gagal ginjal akut misterius pada anak berasal Jawa Tengah (Jateng). Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jateng dr Yunita Lestari beri penjelasan terkait hal ini.
Yunita membenarkan jika ada lima pasien dugaan terjangkit penyakit yang masih misterius penyebabnya. Dua dari lima pasien tersebut menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr Sardjito, Yogyakarta.
“Jadi dua laporannya dari RSUP dr Sardjito. Karena laporan itu dasarnya fasilitas kesehatan. Karena Sardjito itu merawat pasien dari Jateng maupun luar Jateng,” kata Yunita, Selasa (25/10/2022).
Dari lima laporan tersebut, satu keluar dari kategori gagal ginjal akut. Mengingat kasus gagal ginjal akut yang marak terjadi saat ini karena belum terdeteksi penyebabnya.
“Kemudian yang kedua dia sebenarnya kasusnya bulan Maret. Sementara yang Kementerian Kesehatan maksud dari Juli 2022. Jadi tinggal tiga. Tiga ini, satu sembuh dua meninggal,” bebernya.
Dua pasien yang meninggal tersebut, benar bahwa penyebabnya adalah gagal ginjal akut misterius. Yunita menyebut, hal ini kemudian menjadi wewenang Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) untuk melakukan analisa.
“Yang perlu menjadi perhatian dari masyarakat sebetulnya adalah Balai POM dan Kementerian Kesehatan sudah merilis kesehatan obat-obatan yang aman dan tidak aman,” lanjut Yunita.
Termasuk instruksi penarikan untuk obat-obat yang berkaitan dengan kasus ini. Dugaan ini karena penyebabnya masih dalam kajian.
“Meski begitu, tidak berarti begitu minum obat sirup itu, langsung gagal ginjal akut. Tidak,” tegas Yunita.
Karena soal kasus gagal ginjal akut, terdapat pula pasien yang tidak meminum obat sirup tersebut.
“Ada pemantik yang masih dicari tau Kementerian Kesehatan dan Balai POM,” tandasnya.
Segera Bawa ke Layanan Kesehatan, Lima Pasien Gagal Ginjal Akut Asal Jateng
Yunita kemudian menghimbau kepada para orangtua untuk mengawasi keadaan anak di bawah enam tahu. Misalnya ketika anak-anak mengalami batuk dan demam.
“Dengan volume minum yang sama, kemudian ada volume air kencing yang berkurang atau menurun. Ini perlu segera membawa ke tempat layanan kesehatan. Jangan terlambat,” tandasnya.