LENTERAJATENG, SRAGEN – Wakil Ketua Komisi C DPRD Jawa Tengah Sriyanto Saputro mengapresiasi, kinerja Balai Benih Tanaman Pangan Hortikulturaa (TPH) Masaran Sragen. Apresiasi tersebut disampaikan karena selama ini TPH Masaran tetap konsisten menghasilkan benih-benih padi, saat kondisi iklim kurang mendukung.
“Dalam kondisi sulit, kami berterimakasih karena telah berupaya semaksimal mungkin untuk mengatasi permasalahan iklim yang kurang baik,” kata Sriyanto saat berdiskusi dengan pengelola TPH Masaran, mengenai pengelolaan dan pendapatan Balai Benih, Senin (2/10/2023).
Kepala Balai Benih TPH Wilayah Surakarta Aris Munandar mengakui, kekeringan sangat berdampak pada hasil panen gabah. Soal produksi benih, pada 2022 lalu sebanyak 17.745 kilogram untuk Kelas Benih Pokok (BP) dan per Oktober 2023 sebanyak 14.485 kilogram untuk BP, sedangkan untuk stok masa tanam berikutnya diyakini masih tersedia.
Ia menyebutkan anggaran perbanyakan benih pada 2022 sebanyak Rp 85,30 juta, sedangkan pada 2023 sebanyak Rp 101 juta. Soal realisasi pendapatan asli daerah (PAD), pada 2022 tercapai Rp 354,21 juta sedangkan per Oktober 2023 sebesar Rp 171,96 juta dari target Rp 234,88 juta.
Untuk saat ini luas lahan yang dikelola BBTPH Masaran seluas 6 hektar. Dengan 8 hektar lahan yang dikelola untuk 2 kali masa tanam.
“Target untuk tiap taunya memiliki tren naik dengan Luas lahan 6 hektar dan 8 hektar yang dianggarkan dari 12 hektar. Maka, target hasil per hektar yakni 3 sampai 4 ton,” tutur Aris. (anf)