LENTERAJATENG, KARANGANYAR – Komisi B Jateng melaksanakan road show ke sejumlah Balai Benih yang ada di seluruh Jawa Tengah, untuk mendengar hambatan maupun kendala di lapangan.
Sesuai amanat Perda Nomor 8/2022 menurut Ketua Komisi B Sarno, kinerja Balai Benih milik Dinas Pertanian dan Perkebunan Jateng sudah saatnya untuk dibenahi. Selama ini, temuan maupun inovasi yang dihasilkan Balai Benih belum membanggakan.
“Kami ke sini, ingin mendengar dan melihat secara langsung bagaimana tata kelola Balai Benih usai ditetapkan Perda Nomor 8/2022. Komisi B mendorong perekonomian masyarakat dengan ketersediaan pangan, semua berawal dari benih yang ada di Jawa Tengah,” kata Sarno belum lama ini saat mendatangi Balai Benih Tohudan di Karanganyar.
Ia mendorong, adanya inovasi dan kreativitas dari pengelola Balai Benih serta dinas terkait untuk menghasilkan benih unggulan. Dengan hasil dari benih unggulan, setidaknya turut menjadi penyokong ketahanan pangan.
Sekretaris Komisi B Ngainirricardl berharap, segera ada penyesuaian stake holder terkait usai disahkannya Perda Peningkatan dan Pengembangan Balai Ternak, Balai Benih Ikan, dan Balai Benih Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan di Provinsi Jawa Tengah tersebut.
“Bagaimana infrastukturnya, SDM-nya, anggarana, serta penguatan di aspek bisnisnya,” tambahnya.
Kepala Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Wilayah Surakarta Aris Munandar menjelaskan, pengembangan balai benih dihadapkan beberapa kendala. Mulai dari masalah sarana-prasarana sampai sumber daya manusia (SDM).
“Di Balai Benih Tohudan untuk mengelola lahan seluas 5 hektar, jumlah SDM hanya tiga orang. Antara luasan lahan dengan jumlah orang yang mengelola sangat tidak sebanding. Kami terus berupaya menghasilan bibit-bibit varietas unggul. Implementasi untuk mendukung itu juga perlu diperhatikan, mulai dari SDM, hingga anggarannya,” tuturnya.