LENTERAJATENG, SOLO – Diabetes merupakan penyakit kronis berupa gangguan metabolic yang ditandai dengan kadar gula darah yang melebihi batas normal.
Berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2020, diabetes termasuk dalam daftar penyakit penyebab sepuluh kematian teratas.
Untuk mencegahnya, selain menjaga pola hidup sehat juga baiknya mengenali gejala penyakit ini sebelum kronis.
Dokter Spesialis Penyakit Dalam Rumah Sakit (RS) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, dr. Evi Liliek Wulandari, Sp.PD, M.Kes, mengatakan ada sejumlah gejala yang biasa muncul bagi penderita diabetes.
“Gejala klasik diabetes berupa sering buang air kecil, sering merasakan haus sehingga banyak minum, sering merasakan lapar sehingga banyak makan, dan ada juga terjadinya penurunan berat badan,” ujar dr. Evi seperti dikutip dari laman resmi UNS.
Sementara itu, ternyata diabetes juga dapat diketahui dari gejala nonklasik, seperti rasa cepat mengantuk, tidak ada gairah, dan kaburnya penglihatan.
“Ya, kacamata sering berubah ukurannya, terus kaki sering merasakan kesemutan, tebal, atau mungkin nyeri. Kalau terjadi luka, sulit untuk sembuh,” jelas dr Evi.
Ia menambahkan, gejala diabetes dapat berbeda sesuai jenis kelamin. Pada laki-laki gejala diabetes diketahui dari menurunnya aktivitas seksual, sementara pada perempuan adalah keputihan yang berulang atau sulit untuk sembuh.
Diabetes Dapat Menyerang Semua Umur
Siapa bilang diabetes hanya dapat diderita oleh orang yang sudah lanjut usia. Faktanya, dr. Evi mengatakan bahwa penyakit ini bisa dialami siapa saja mulai dari usia muda.
“Untuk gejala diabetes baik yang usia muda maupun tua, tidak jauh berbeda. Yang hampir bisa dikatakan sama ada keluhan klasik dan juga nonklasik. Agar terhindar dari diabetes, kita harus upayakan untuk pola hidup yang sehat,” imbuhnya.
Pola hidup sehat yang dimaksud dr. Evi adalah menghindari makanan tinggi kadar gula, berlemak, dan tinggi garam. Ia menyarankan orang-orang untuk lebih banyak memakan makanan sehat.
Di sisi lain, pola makan sehat juga harus dibarengi dengan olahraga secara rutin, menghentikan kebiasaan merokok, tidak minum alkohol, menghindari begadang, bekerja terlalu berlebihan, termasuk menurunkan berat badan agar kembali ideal.
“Apabila seseorang memiliki faktor risiko tinggi untuk terkena diabetes disarankan rutin kontrol ke dokter untuk memeriksakan atau skrining dini kejadian diabetes pada dirinya. Disarankan untuk rutin melakukan skrining diabetes melitus paling tidak setahun sekali,” pungkasnya.