LenteraJateng, SEMARANG – IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) minta jangan remehkan varian Omicron. IDAI Jawa Tengah menyebut varian ini memang mudah menular, dan semua usia dapat terpapar termasuk ke anak-anak.
Dinas Kesehatan Kota (DKK) Semarang mengkonfirmasikan, empat warga setempat dan dua warga luar kota menjalani perawatan di rumah sakit di ibukota Jateng itu, terpapar Covid-19 varian Omicron, pada Jumat (21/1/2022) lalu. Empat warga Kota Semarang tersebut daru satu keluarga, termasuk anak berusia 7 tahun.
Penularan berawal dari seorang anggota keluarga yang baru pulang, dari melakukan perjalanan luar negeri pada awal Januari lalu.
“Varian Omicron dapat menular ke anak-anak, jangan sampai mengurangi kewaspadaan kepada Covid-19 harus kenceng lagi. Artinya, jangan meremehkan varian baru ini,” kata Sekretaris IDAI Jateng Moh Syahrofil Anam ketika Lenterajateng.com menghubungi, pada Sabtu (22/1/2022).
Ia menghimbau kepada orangtua, untuk tetap waspada agar anak-anak dalam proses pembelajaran tatap muka (PTM) lebih tenang.
“Orang tua juga harus lebih ketat dalam mengawasi anaknya. Prokesnya, apalagi semua sekolah sudah menerapkan PTM,” tuturnya.
Menurut Anam, varian selain Omicron pun terbukti bisa menular kepada usia balita. Tetapi gejala yang timbul, tidak berbeda dengan orang dewasa yang terpapar.
“Gejalanya enggak ada perbedaan dengan dewasa. Varian Omicron yang dilaporkan tidak lebih berat daripada Delta, lebih ringan manfestasinya,” tuturnya.
Omicron Bisa Hentikan PTM 100 Persen, IDAI Minta Jangan Remehkan Varian Omicron
Ia melanjutkan, karena virus ini juga menyerang anak-anak, dinas terkait maupun pihak sekolah harus lebih waspada. Terutama untuk menuntaskan target vaksinasi pelajar.
Selain, terus meningkatkan protokol kesehatan. Karena dengan adanya penemuan kasus varian Omicron pada usia anak, juga bisa berdampak pada penyebaran di lingkungan sekolah.
Jika ditemukan cluster sekolah, maka pihak terkait bisa menghentikan sementara PTM 100 persen yang sudah berjalan.
“Semisal anaknya sedang tidak sehat, orangtua harus sadar dan tidak mengizinkan anaknya untuk mengikuti PTM dulu. Orangtua menjadi kunci kesuksesan vaksin kepada anak juga,” tutur Anam.
Sebelumnya, telah ada 9 pasien varian Omricon dari hasil uji Whole Genome Sequencing (WGS). Sembilan orang tersebut, dapat ketahui dari sampel uji tersebut berasal dari Kota Semarang, Cilacap, Pekalongan dan Sukoharjo.
Editor : Puthut Ami Luhur