LenteraJateng, SEMARANG – Kementerian PUPR selesai rehabilitasi Pasar Banyumas, untuk mendukung pertumbuhan ekonomi guna meningkatkan kesejahteraan rakyat setempat.
Pekerjaan rehabilitasi Pasar Banyumas melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah Jateng, Ditjen Cipta Karya.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, rehabilitasi pasar untuk meningkatkan fungsi pasar sehingga menjadi bangunan yang aman, nyaman, bersih, tertata, dan lebih estetis (tidak kumuh).
“Harapannya dengan infrastruktur pasar yang berkualitas, masyarakat dapat merasakannya langsung. Terutama untuk menjamin distribusi bahan pokok dan turut menggerakkan sektor riil dan UMKM yang merata,” kata Menteri PUPR Basuki.
Rehabilitasi Pasar Banyumas mulai kerjakan Kementerian PUPR sejak Oktober 2020 dan telah selesai 100 persen pada Juli 2021. Pekerjaan rehabilitasi dengan biaya APBN sebesar Rp 17,6 miliar.
Pekerjaan Rehabilitasi pasar seluas 4.213 meter persegi, meliputi pembangunan gedung dua lantai yang terdiri dari 81 unit kios dan 191 unit los.
Sebelumnya telah Serah Terima Pengelolaan Sementara kepada Bupati Banyumas pada 13 Agustus 2021.
Serta Final Hand Over antara kontraktor pelaksana dan PPK Prasarana Strategi Wilayah II pada 25 Januari 2022.
Haryanto, pedagang yang berjualan daging ayam potong di Pasar Banyumas mengaku, senang dengan kondisi Pasar Banyumas saat ini. Kondisi pasar saat ini lebih bersih, rapi, nyaman dan bangunannya bagus, berbeda dengan bangunan lama yang kumuh, becek, dan panas.
Pada 2022, Kementerian PUPR juga merehabilitasi beberapa pasar lainnya di berbagai daerah. Antara lain, Pasar Sibolga Nauli Sumut, Pasar Balerong Sumut, Pasar Gedhe Klaten Tahap II Jateng. Kemudian Pasar Induk Kota Batu Jatim, Pasar Tempe Sengkang Sulsel, Pasar Sentral Gorontalo, Pasar Mardika Maluku, dan Pasar Thumburuni Papua Barat.