LENTERAJATENG, SEMARANG – Kelurahan Bulusan di Kecamatan Tembalang rutin panen cabai dari hasil kembangkan urban farming. Kegiatan urban farming dilakukan di lahan kantor kelurahan.
Dengan memanfaatkan lahan sekitar perkantoran seluas 15 meter persegi, setiap minggunya, dari tiga tanaman cabai yang ada bisa dipanen sebanyak 75 gram.
Lurah Bulusan, Rukayah, menuturkan jika pihaknya memulai program urban farming di wilayah kantornya sejak Februari 2023. Tak hanya menanam cabai, pada lahan tersebut, Rukayah bersama perangkat kelurahan menanam sejumlah tanaman sayur seperti tomat, terong dan ketela rambat.
“Alhamdulillah hari ini, kita panen cabai dan sayur glandir di halaman kantor. Kita telah memulai program urban farming ini sejak Februari. Dan lewat panen kali ini kita ingin mengajak masyarakat supaya bisa memanfaatkan lahan yang ada untuk dijadikan media urban farming,” jelas Rukayah.
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu terus mendorong pemanfaatan lahan. Seperti pekarangan sekitar rumah, tabulampot dengan berbagai wadah seperti polybag, wadah-wadah bekas dan lainnya. Harapannya, kegiatan urban farming mampu menyokong kebutuhan harian masyarakat.
“Dengan menanam cabai serta kebutuhan dapur sendiri, harapannya kebutuhan masak memasak dapat kita penuhi. Selain itu, kita juga tidak akan panik atau bingung kalau ada kenaikan harga di pasaran,” tuturnya.
Program urban farming juga selaras dengan gerakan penanaman cabai melalui Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) atau menanam cabai di sekitar pekarangan perumahan yang tengah digalakkan Kementerian Pertanian.