LENTERAJATENG, SEMARANG – Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Semarang gelar sarasehan Forum Koordinasi Potensi Pencarian dan Pertolongan (FKP3). Sarasehan tersebut dihadiri ratusan perwakilan potensi atau relawan yang ada di Jawa Tengah.
Kepala Kantor SAR Semarang Heru Suhartanto menuturkan, sarasehan ini sebagai ajang untuk mengikat tali silaturahmi antara potensi SAR dengan Basarnas.
“Selama ini potensi SAR sudah mendukung kami dalam pelaksanaan atau kegiatan operasi SAR. Dan terkait dengan wacana pembentukan Tim Urban SAR Jawa Tengah untuk batch kedua,” ujarnya kepada LENTERAJATENG, Minggu (7/1/2023).
Urban SAR merupakan pencarian dan pertolongan untuk korban yang terperangkap di dalam bangunan runtuh akibat bencana alam, tambang, dan runtuh parit.
Sehingga, lanjut Heru, dengan adanya Tim Urban SAR Jawa Tengah batch kedua akan lebih memperkuat tim pertama apabila terjadi bencana di perkotaan.
Sebagai informasi, Basarnas Semarang telah membentuk Tim Urban SAR sejak 2022 lalu. Tim Urban ini telah ikut mendukung proses pencarian dan evakuasi saat gempa Cianjur pada November 2022.
“Sehingga fokus kami saat ini salah satunya pembentukan atau membangun kembali Tim Urban SAR untuk potensi,” tegas Heru.
Di sisi lain, penambahan Tim Urban SAR wilayah Jateng untuk mengantisipasi potensi bahaya bencana alam seperti tanah longsor. Kemudian wilayah Jateng yang juga dilalui tujuh sesar diantaranya sesar Kendeng, sesar Merapi – Merbabu, sesar Ungaran dan lain sebagainya.
“Kita juga punya gunung berapi. Ada Sindoro, Sumbing, Merapi, Merbabu yang saat ini terus bergejolak. Ada Slamet yg kemarin sempat naik levelnya. Dengan adanya potensi bahaya ini, kami dengan teman-teman potensi itu siap siaga dengan membentuk tim urban SAR,” jelas Heru.
Kembali Digalakkan, Kantor SAR Semarang Gelar Sarasehan Potensi
Ia berharap pelatihan Urban SAR akan kembali digalakkan. Hal ini agar mempercepat proses pertolongan kepada korban, baik saat terjadi gempa dan bencana lainnya.
Terlebih, Tim Urban SAR juga dapat dikirimkan apabila ada kejadian yang masih ada di wilayah NKRI.
“Tim Urban SAR Jateng bisa dikirim untuk membantu karena sudah memiliki kompetensi Urban SAR tersebut,” tandasnya.
Sementara, Sekretaris FKP3 Semarang Bayu menambahkan jumlah anggota potensi SAR yang tersebar di Jateng mencapai angka ribuan orang. Maka perlu dilakukan pengelolaan yang tepat agar program ke depan bisa berjalan baik.
“Harapannya bisa semakin sinkron rapi tertata. Teman-teman potensi bisa menempatkan posisi sesuai kompetensinya. Dan kegiatan bisa terus berlanjut,” pungkasnya.
Adapun kompetensi dasar Urban SAR, meliputi :
1. Medical First Responder (MFR) atau pertolongan medis pertama
2. High Angle Rescue Technique (HART) atau Teknik pertolongan di ketinggian
3. Vehicle Accident Rescue (VAR) atau penyelamatan kecelakaan kendaraan
4. Confined Space atau pertolongan di lokasi terbatas
5. Collapse Structure Search and Rescue (CSSR) atau pertolongan di reruntuhan bangunan/gempa
6. Urban SAR atau pencarian dan pertolongan di reruntuhan