LenteraJateng, TEMANGGUNG – Jembatan gantung Pagergunung Temanggung, pengerjaannya telah selesai. Jembatan tersebut terletak di Pagergunung, Bulu Temanggung, pengerjaannya oleh Bina Marga.
Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Raghardian menyatakan, jembatan gantung ini bertipe simetris . Pembangunannya sejak juni 2021 lalu dan dengan anggaran Rp 2,5 miliar. “Jembatan ini sesuai instruksi Presiden, untuk meningkatkan distribusi pertanian, barang, jasa dan orang dari pedesaan,” kata Hedy saat peresmian, Senin, (21/3/2022).
Hedy menambahkan, pembangunan jembatan gantung di Pagergunung Temanggung, ini karena jalur penghubung Desa Pagergunung ke Gandurejo berupa jalan setapak terjal maupun turunan tajam menuju sungai.
“Nantinya pengelolaan jembatan gantung oleh pemerintah daerah dan warga sekitar untuk turut menjaga jembatan,” tuturnya.
Turut hadir dalam peresmian, Anggota Komisi V DPR RI Sujadi, Bupati Temanggung Muhammad Al Khadziq, serta Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jateng – DIY Wida Nurfaida.
Anggota Komisi V DPR RI, Sujadi mengapreasiasi Pemerintah Pusat membantu tersedianya akses jalan antar dua desa. ” jembatan gantung ini merupakan bentuk kasih sayang Pemerintah Pusat kepada masyrakat,” ungkap Sujadi.
Kepala Desa Pagergunung Sukarman menyatakan, sebelum pembangunan jembatan gantung, lalu lintas menuju desa Gandurejo dari Pagergunung, menghabiskan waktu 20-30 menit. Selain harus melewati lereng Gunung Sumbing sedalam 60 meter. Setelah jembatan terbangun waktu tempuh kedua desa terpangkas menjadi 2-3 menit.
Jembatan Pagergunung ini memiiki bentang 60 meter dengan lebar 1,8 meter, khusus untuk pejalan kaki dan kendaraan roda dua. Namun dalam keadaan darurat kendaraan roda empat seperti Ambulans boleh melintas,” kata Hedy.
Jembatan kedua, adalah di Banyusidi Magelang. Pembangunan jembatan tersebut dengan anggaran sebesar Rp 4,8 miliar mulai pembangunannya pada Oktober dan selesai Juni 2021. Hedy kemudian menyerahkan pengelolaan jembatan gantung ini kepada pemerintah daerah dan warga sekitar.
Editor: Puthut Ami Luhur