LENTERAJATENG, SEMARANG – Jelang Hari Raya Idul Adha, persiapan terkait hewan kurban mulai dilakukan pemerintah. Menghadapi hal tersebut, Jateng telah mencukupi kebutuhan ternak untuk kurban, bahkan mencapai angka surplus.
Hal ini diungkapkan kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, Agus Wariyanto. Ia menyebut, stok hewan kurban di Jateng saat ini telah mencukupi kebutuhan.
“Kebutuhan hewan kurban di Jawa tengah untuk idul adha ini dari pengalaman yang lalu ada 372 ribu ekor. Saat ini kita tersedia sekitar hampir 400 ribu ekor,” kata Agus saat dihubungi melalui sambungan telepon, Selasa (13/6/2023).
Sebagai daerah lumbung ternak, lanjut Agus, Jateng telah memiliki surplus jumlah hewan sekitar 26 ribu ekor.
“Sehingga kita cukup. Kita daerah lumbung ternak. Populasi sapi potong kita itu 1,8 juta ekor kemudian untuk populasi kambing sekitar 3,8 juta kambing, dan untuk domba itu sekitar 2,3 juta ekor,” bebernya.
Menurutnya, besaran jumlah hewan ternak ini tidak hanya untuk suplai di Jateng saja. Melainkan untuk dikirim ke daerah lain seperti di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek)
“Memang kita bukan hanya untuk Jateng, jadi ada juga untuk Jabodetabek pengiriman kesana dari Pati. Sekitar Magelang ini sampai ke Kalimantan Tengah,” jelasnya.
Kendati demikian, Jateng juga masih menerima suplai sapi yang berasal dari Jatim. Terutama adalah jenis sapi Madura.
“Pada dasarnya, berdasarkan neracanya kita termasuk cukup untuk kesiapan hewan kurban,” tegasnya.
Waspada Penyakit, Jateng Surplus Ternak Hewan Kurban
Kendati stok hewan kurban cukup jelang Idul Adha, pihaknya juga mewaspadai merebaknya penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) dan penyakit mulut dan kuku (PMK). Penyakit-penyakit ini umumnya menyerang sapi.
“Penyakit mulut dan kuku ini kan belum selesai ya, sangat drastis turunnya, tinggal yang sisa-sisa saja. Tinggal yang penyakit LSD atau penyakit lato-lato,” lanjut Agus.
Ia menuturkan, pihaknya mulai mengadakan persiapan-persiapan. Termasuk rapat koordinasi dengan Dirjen Peternakan di Kementerian Pertanian dan kabupaten/kota se-Jateng.
“Kami tetap ante mortem, pemeriksaan oleh dokter hewan kami sebelum hari H untuk idul kurban itu sekitar dua minggu untuk memeriksa tempat penjualan ternak kurban,” tandasnya.