LENTERAJATENG, SEMARANG- Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah mencatat gabungan Indeks Harga Konsumen (IHK) di enam kota pada bulan Desember 2022 mencapai inflasi atau kenaikan harga sebesar 0,47 persen. Adapun IHK Jateng mencapai angka 113,54.
Statistisi Ahli Madya BPS Provinsi Jawa Tengah, Arjuliwindo mengatakan untuk inflasi tahun ke tahun mencapai 5,63 persen.
“Angka ini sangat mendekati yang diperintah Presiden yakni enam persen. Alhamdulillah Jawa Tengah belum mencapai ini,” katanya dalam konferensi pers secara daring.
Ia menjelaskan inflasi tertinggi pada bulan Desember 2022 terjadi di Kota Tegal mencapai 0,61 persen dan Kota Cilacap mencapai 0,59 persen. Sebaliknya, inflasi terendah pada bulan Desember 2022 terjadi di Kabupaten Kudus mencapai 0,40 persen.
Namun, apabila melihat inflasi tahun ke tahun, Kota Surakarta menjadi yang terbesar mencapai 7,03 persen. Di sisi lain, inflasi terendah terjadi di Kota Semarang yang mencapai 4,99 persen.
Penyumbang inflasi di Jateng terbanyak berasal dari makanan, minuman dan tembakau sebesar 1,52 persen. Kemudian komoditas perawatan pribadi dan jasa lainnya menyumbang inflasi 0,78 persen.
Adapun untuk inflasi di Jateng tahun ke tahun penyumbang terbesar dari sektor transportasi 16,2 persen. Kemudian perawatan pribadi dan jasa lainnya inflasinya mencapai 7,79 persen dan komoditas penyediaan makanan, minuman dan tembakau menyumbang 6,55 persen.
Di sisi lain, komoditas yang mengalami deflasi atau penurunan harga di Jateng pada bulan Desember 2022 terbesardari informasi, komunikasi dan jasa keuangan yang mencapai 0,03 persen. Kemudian deflasi untuk komoditas perumahan, air listrik dan bahan bakar rumah tangga juga menyumbang 0,02 persen.
“Dari sebelas kelompok pengeluaran, deflasi selama tahun ke tahun terdapat pada kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan mencapai 0,88 persen,” pungkasnya.