LenteraJateng, SEMARANG – Fenomena hujan es sempat terjadi di wilayah Semarang, yakni Mijen dan Kaliwungu, Kendal pada Jumat (23/9/2022) malam. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Ahmad Yani Semarang kemudian menjelaskan sejumlah penyebabnya.
Hujan es seukuran kelereng itu terjadi sekitar pukul 20.00 WIB. Menurut penuturan Basuki Rahmad (24), warga Sapen, Mijen, Kota Semarang, ia sempat terkejut dengan turunnya hujan es itu.
Tak hanya hujan es, Basuki menuturkan hujan tersebut berbarengan dengan angin kencang dan petir yang menggelegar. Bahkan, listrik di kampungnya sempat padam.
“Hujan esnya enggak terlalu besar. Anginya malahan yang besar. Pager kayu samping rumah saya sampai rusak,” kata dia.
Berdasarkan analisis cuaca sementara oleh BMKG, memang terjadi kelembapan relatif yang tinggi didukung dengan nilai indeks labilitas yang kuat. Sehingga mendukung proses terbentuknya awan konvektif di wilayah sekitar Kendal.
Selain itu, dari analisis citra satelit Himawari pada pukul 19.00 – 20.30 WIB menunjukan adanya pertumbuhan awan konvektif atau awan cumulonimbus dengan suhu puncak awan terendah mencapai kisaran (-80) – (-100) °C.
Koordinator Bidang Observasi dan Informasi Stasiun BMKG Ahmad Yani Semarang, Giyarto menjelaskan, fenomena hujan es biasa terjadi pada masa pancaroba atau peralihan.
“Hujan es ini disebabkan karena adanya awan cumulonimbus di suatu wilayah. Dengan tingkat pertumbuhan yang lumayan besar dan tinggi dasar awan yang relatif cukup rendah,” jelasnya ketika dikonfirmasi pada Sabtu (24/9/2022).
Giyarto melanjutkan, terdapat sejumlah bahaya yang ada di awan cumulonimbus itu. Antaranya hujan lebat, microburst , downburst, petir, golakan ke atas dan ke bawah. Serta partikel es yang bisa sampai ke permukaan tanah apabila tinggi dasar awan tersebut cukup rendah.
Terkait peringatan dini, ia mengungkapkan sebelumnya BMKG Ahmad Yani telah merilis informasi tersebut. Bahkan rilis informasi tersebut menunjukan akan terjadi cuaca ekstrem selama tanggal 23 – 25 September 2022.
Potensi Cuaca Ekstrem, Hujan Es di Semarang dan Kendal
BMKG memprakirakan potensi curah hujan dengan intensitas sedang dan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang untuk periode 23 – 25 September 2022 dapat terjadi di beberapa wilayah di Jawa Tengah.
Untuk tanggal 23 September, akan terjadi di wilayah Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Kebumen, Purworejo, Wonosobo, Kab./Kota Magelang. Juga Boyolali, Klaten, Sukoharjo, Karanganyar, Sragen, Grobogan, Blora, Temanggung, Kab. Semarang, Kendal, Salatiga, dan sekitarnya.
Kemudian di tanggal 24 September 2022 adalah daerah Cilacap, Banjarnegara, Banyumas, Kab./Kota Magelang, Purbalingga, Wonosobo, dan sekitarnya. Untuk tanggal 25 September 2022 masih nihil.
BMKG terus mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem pada periode tiga hari ke depan. Cuaca ekstrem ini berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi berupa banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, dan puting beliung.
Terutama untuk masyarakat yang berada dan tinggal di wilayah rawan bencana hidrometeorologi.