LenteraJateng, SEMARANG – Harga daging sapi tidak pernah mengalami penurunan meski stok daging tersedia, yakni berkisar antara Rp 120 – 130 ribu per kilogram. Meski begitu, potensi kenaikan masih terus berlanjut dan akan merugikan pedagang bakso.
Ketua Asosiasi Pedagang Mi Ayam dan Bakso (Apmiso) Indonesia Lasiman menyatakan, pemerintah harus melakukan persiapan khusus untuk pendistribusian daging.
Setiap tahun, menurut Lasimin, kenaikan harga daging mencapai Rp 10 – 20 ribu per kilogram. Meski harga sapi turun, namun harga daging justru tidak pernah turun.
“Karena pedagang bakso menggunakan 70 persen daging, kalau harga daging naik apalagi sampai 20 ribu sangat merugikan,” kata Lasimin, Jumat (4/3/2022).
Apabila terjadi kenaikan pun, tutur Lasimin, tidak menjadi masalah apabila masih dalam harga wajar. Masalah besarnya, lanjut dia, adalah kenaikan yang mencapai Rp 20 ribu per kilogram dan kemudian tidak ada penurunan harga lagi.
“Silakan naik tapi yang wajar. Wajar itu misal naik Rp 5 ribu menjelang Lebaran, kalau naiknya sampai Rp 15 – Rp 20 ribu sangat memberatkan,” tuturnya.
Lasimin merasa kenaikan itu makin meresahkan dari tahun ke tahun. Namun baginya, keadaan justru terbalik mengingat sebagian pedagang daging malah melakukan mogok jualan.
“Padahal yang susah kan pedagang bakso karena yang menggunakan daging itu kami. Masyarakat belum tentu seminggu itu makan daging. Kalau bakso itu kan setiap hari, bisa 10 sampai 100 kilogram,” kata dia.
Menurut Lasimin, pemerintah seharusnya bisa mendatangkan daging sapi impor dalam bentuk beku atau frozen. Hal tersebut sangat membantu dalam menekan harga daging yang melesat tinggi.
“Pemerintah berkewajiban untuk mendatangkan daging impor supaya bisa menekan harga yang terlalu tinggi karena langkanya sapi lokal. Ini salah satu cara menanggulangi kenaikan harga yang tinggi,” papar Lasimin.
Ia juga menghimbau kepada pemerintah Jawa Tengah, baik melalui Dinas Pertanian maupun Ketahanan Pangan, untuk bisa melakukan pengawasan terhadap sapi yang masih tersedia. Sebagai antisipasi, ia juga meminta pemerintah lakukan operasi pasar.
“Jangan sampai sapi di daerah kemudian semuanya kirim ke Jakarta, sehingga daerah kekurangan. Kalau perlu operasi pasar sehingga penjagal maupun pedagang tidak seenaknya menaikkan harga,” tuturnya.
Menurut Pedagang Harga Daging Stabil, Pedagang Bakso: Harga Daging Tak Pernah Turun
Sementara pedagang daging di Pasar Karangayu Wiwin (50) menyebut, sejauh ini stok ketersediaan daging masih stabil. Ia berharap tidak perlu ada kenaikan menjelang lebaran nanti.
“Biasanya naiknya nanti H-3 lebaran. Tahun lalu naik sampai Rp 10 ribu per kilogram. Sebelum lebaran itu Rp 110 ribu terus pas lebaran naik Rp 120 ribu per kilogram dan sampai sekarang nggak turun,” pungkas Wiwin.
Editor: Puthut Ami Luhur