LENTERAJATENG, SEMARANG – Forum Wartawan Balaikota (Forwakot) Semarang menggelar Focus Group Discussion (FGD) bertajuk ‘Menagih Janji Semarang Semakin Hebat’, pada Rabu (28/12/2022).
Bertempat di Toko OEN, Jalan Pemuda Semarang, hadir sebagai narasumber Plt Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu, Wakil Ketus DPRD Kota Semarang Wahyu Liluk Winarto, dan Pengamat Pemerintahan Dr Teguh Yuwono.
Plt Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu dalam laporannya mengatakan, selama tahun 2022, Pemkot Semarang telah melakukan banyak hal, terutama untuk prioritas pemulihan ekonomi paska pandemi.
Ita, sapaan akrabnya, mengaku, telah melakukan berbagai upaya untuk pengentasan kemiskinan, pengangguran dan pembangunan infrastuktur di tahun ini. Secara umum, target pembangunan semuanya berjalan yang telah sesuai harapan.
“Selama tahun 2022, pemkot Semarang menganggarkan sekitar Rp 1,4 T untuk infrastruktur. Kami juga lebih menggali kerjasama dengan CSR untuk peningkatan taman kota dan revitalisasi Kota Lama,” kata Ita.
Bahkan untuk Kota Lama pemerintah pusat menganggarkan lebih dari Rp 200 miliar. Kemudian, normalisasi Kali Bringin dan jalan protokol.
“Tahun 2022 ini Covid-19 mulai turun. Sehingga iklim usaha ekonomi mulai berjalan. Mesti tahun 2023 mendatang terus akan dilakukan, tapi masih ada yang meleset karena kondisi alam,” bebernya.
Yang tak kalah membanggakan, per tanggal 28 Desember, pendapatan daerah mencapai 102 persen. Kota Semarang juga meraih peringkat nomor dua se-Indonesia terkait pengendalian inflasi.
“Memang ada kenaikan bahan pokok perayaan keagamaan natal dan tahun baru, membuat belanja atau konsumsi di masyarakat lebih tinggi. Tapi secara Yoy inflasi dibawah 5 persen, sehingga sesuai target dan terlampaui semuanya,” imbuhnya.
Pembangunan Merata, FGD Forwakot : Menagih Janji Semarang Semakin Hebat
Sementara itu, Pengamat Pemerintahan Undip Semarang, Teguh Yuwono menyampaikan, Pemkot Semarang telah mencapai semua program pembangunan selama tahun 2022. Pembangunan ini dirasa cukup merata di masyarakat.
“Menurut saya tidak harus terkait fisikal saja, karena kalau rob adalah faktor alam. Namun, lebih didorong untuk konsentrasi peningkatan pendidikan dan kesehatan masyarakat,” paparnya.
Ia mencontohkan, semisal terdapat keluhan masyarakat soal lamanya antrian untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dan mengurus kependudukan.
“Kalau ini ditingkatkan dari IT, waktu masyarakat akan lebih cepat dan efisien,” tegasnya.
Selain itu, terkait peningkatan grade puskesmas sehingga bisa melayani semua masyarakat tidak harus ke luar negeri.
Teguh menambahkan, jika Kota Semarang ingin semakin hebat, perlu melakukan peningkatan SDM. Mengingat indikator keberhasilan atau kemauan kota berkaitan dengan indeks pembangunan manusia.
“Sekarang Kota Semarang berada di nomor kedua, dibawah Kota Salatiga. Yang dari segi urusan kesehatan, ekonomi dan urusan inovasi ekonomi lebih mudah untuk dikondisikan,” pungkasnya.