LENTERAJATENG, SEMARANG – DPRD Kota Semarang mendorong penguatan industri kecil menengah (IKM) logam, lewat business matching 2025.
Ketua Komisi B DPRD Kota Semarang Joko Widodo menegaskan, komitmennya untuk terus mendorong peningkatan perekonomian daerah. Satu di antaranya, melalui penguatan sektor Industri Kecil Menengah (IKM), khususnya di bidang logam.
Menurutnya, kegiatan Business Matching ini memiliki peran strategis untuk mempertemukan para pelaku usaha industri dengan pelaku IKM logam di Kota Semarang.
Sinergi tersebut diharapkan mampu membuka ruang kolaborasi yang lebih luas, sekaligus menghadirkan solusi konkret atas berbagai kendala yang selama ini dihadapi sektor IKM logam.
“Kegiatan ini sangat penting sebagai wadah bertemunya para pelaku industri dengan IKM logam. Dari sini, mereka bisa saling bertukar informasi, memahami kebijakan, serta merumuskan langkah-langkah bersama untuk mengatasi permasalahan yang ada. Dengan begitu, IKM logam di Kota Semarang bisa semakin berkembang dan berdaya saing,” kata Joko Widodo dalam Business Matching Sentra IKM Logam Semarang 2025, di Kawasan Industri Wijaya Kusuma, Sentra IKM Logam Kota Semarang, Kamis (11/9/2025).
Joko Widodo menekankan, sektor IKM logam memiliki potensi besar dalam menggerakkan perekonomian lokal. Dukungan dari pemerintah, dunia usaha, dan DPRD diperlukan agar industri kecil ini tidak hanya mampu bertahan, tetapi juga tumbuh menjadi bagian penting dalam rantai pasok industri nasional.
“Kami di Komisi B DPRD Kota Semarang akan terus mendukung kebijakan yang pro terhadap penguatan IKM, termasuk dalam hal regulasi, fasilitasi, maupun akses pasar. Tujuan akhirnya adalah meningkatkan perekonomian Kota Semarang secara berkelanjutan melalui sinergi IKM logam dengan industri besar,” tuturnya.
Acara Business Matching Sentra IKM Logam Semarang 2025 ini diikuti oleh sejumlah pelaku IKM logam, pengusaha, serta perwakilan instansi pemerintah terkait. Forum ini menjadi sarana untuk memperkuat jejaring kerja, mendapatkan informasi terbaru mengenai kebijakan industri, serta membangun kesepahaman bersama agar IKM logam di Kota Semarang mampu bertransformasi menghadapi tantangan zaman.