LenteraJateng, SEMARANG – Disperindag (Dinas Perindustrian dan Perdagangan) Jateng tunggu minyak goreng subsidi, dari Kementerian terkait. Hal ini terkait dengan kebijakan pemerintah pusat yang akan memberikan subsidi kepada komoditas tersebut.
Kepala Disperindag Provinsi Jawa Tengah Arif Sambodo mengatakan, pihak terkait masih membuat mekanismenya dan menghitung jumlah subsidi yang akan disalurkan. Ia belum bisa menyebut secara pasti besaran subsidi ke Jawa Tengah.
“Baru akan menurunkan kebijakan tersebut, baru membuat mekanismenya dan rencananya subsidi untuk 6 bulan,” kata Arif di ruang kerjanya, Kamis (6/1/2022).
Ia menjelaskan, untuk harga jual minyak subsidi dari pemerintah dengan harga Rp 14 ribu. Harga tersebut tidak sama dengan harga acuan lama, yaitu sebesar Rp 12.500.
“Dari informasi kementerian, nanti subsidi itu pun tidak sama dengan harga acuan lama. Karena ini untuk mengimbangi harga CPO (bahan baku minyak). Pemerintah sudah menghitung harga akan terjangkau masyarakat dan tidak memberatkan APBN,” tuturnya.
Mengenai efektifitas program minyak goreng subsidi pemerintah, ia menyebut program itu cukup untuk menekan harga di pasaran. Setidaknya, selama jangka waktu enam bulan ke depan.
Meskipun pihaknya menghimbau, kepada masyarakat agar tidak menimbun atau menjual lebih tinggi harga minyak subsidi ini. Masyarakat harus bisa memangfaatkan program dari pemerintah dengan sebaik-baiknya.
Beberapa waktu lalu, perindustrian dan perdagangan Jawa Tengah telah melakukan operasi di beberapa sampel pasar modern dan pasar tradisional sejak akhir Desember 2021. Kegiatan itu untuk menahan laju harga sembako, termasuk minyak goreng kemasarn di pasar.
Operasi pasar selama dua pekan di 23 kabupaten/kota di Jawa Tengah.
Editor : Puthut Ami Luhur