LenteraJateng, SURAKARTA – Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Klaten resmi mengoperasikan Klatenkab Computer Security Incident Response Team (CSIRT). Pembentukan Tim tersebut sebagai langkah menjamin keamanan siber.
Peluncuran Klatenkab CSIRT tandai dengan pemukulan gong oleh Bupati Klaten Sri Mulyani di Harris Hotel, Kota Surakarta, Rabu (26/11/2022). Hadir dalam kegiatan tersebut Perwakilan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Kepala Diskominfo Jateng, dan perwakilan Diskominfo se-Jateng.
Kepala Diskominfo Kabupaten Klaten Amin Mustofa mengatakan, peluncuran ini untuk memberikan sosialisasi tentang adanya Klatenkab CSIRT.
“Keberadaan Klatenkab CSIRT berkewajiban untuk memberikan penanganan untuk insiden keamanan siber yang telah terorganisir terstruktur, dan sistematis. Serta pelayanan kepada masyarakat telah terjamin keamanannya baik informasi maupun datanya sehingga dapat berjalan dengan lancar,” ungkapnya.
Ia juga berharap, peluncuran Klatenkab CSIRT dapat memberikan dampak positif terhadap keamanan informasi siber. Serta dapat memberikan kontribusi dalam mencapai visi klaten yang maju, mandiri dan sejahtera.
Bupati Klaten Sri Mulyani mengatakan, dengan hadirnya era digital semakin berkembang pula kejahatan melalui dunia digital atau siber. Untuk itu, ia meminta Klatenkab CSIRT terus melakukan langkah maju yang adaptif, kondusif, dan berkembang.
“Klatenkab CSIRT terus melangkah untuk pengamanan data dan informasi milik pemerintah daerah dari kejahatan siber. Yakni, dengan membentuk komite CSIRT,” paparnya.
Sri Mulyani menegaskan tugas dan peran CSIRT adalah untuk menjaga dan memantau keamanan siber. Ia dengan adanya Klatenkab CSIRT, keamanan data pemerintahan dan masyarakat semakin terjamin.
“Tugas utama dari Klatenkab CSIRT adalah melakukan penyelidikan dan perlindungan sistem data yang ada pada seluruh organisasi perangkat daerah Klaten. Serta dapat melakukan pencegahan serta mitigasi insiden keamanan siber secara terpadu agar dapat menjamin keamanan data dan informasi dalam lingkup Klaten maupun Jateng maupun pusat dari risiko kebocoran dan pencurian data,” tuturnya. (PTT)