LenteraJateng, SEMARANG – Dinas Sosial Jawa Tengah (Dinsos Jateng) dalam melengkapi Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) persiapkan verifikasi validasi yang akan menjadi sumber Data Terpadu Jateng, Kamis, (17/03/2022).
“Dalam data terpadu Jateng akan menggunakan tambahan data dengan 43 variabel seperti tahun 2020, rencananya akan ada verifikasi validasi (Verval) serentak pada akhir maret hingga april. Seperti sebelumnya juga akan melibatkan semua potensi sumber di Jateng,” kata Tegoch Hadi Noegroho, Kepala Bidang Penanganan Fakir Miskin Dinsos Jateng.
Dalam program – program penerimaan Bantuan sosial (Bansos) mewajibkan menggunakan DTKS, sedangkan menurut Hadi, perlu adanya data tambahan untuk realisasi beberapa program yang pada DTKS belum tersedia.
” DTKS setelah tahun 2021 berdasarkan peraturan menteri sosial (Permensos) No. 3 tahun 2021 hanya menggunakan data kependudukan. Sedangkan untuk program seperti program untuk perumahan meliputi pembangunan jamban karena di DTKS tidak ada datanya kita kesulitan monitoring dan evaluasi,” ungkap Hadi saat Bimtek data terpadu Jateng.
Adapun Hadi juga menjelaskan, DTKS dengan acuan Permensos No. 5 tahun 2019 sudah lengkap dengan 43 variabel dan perubahan terbaru menjadi 19 variabel, pemerintah kesulitan dalam perencanaan, dan melihat kondisi kesejahteraan.
Dalam rangking perbaikan data dari 514 Kabupaten dan kota di Indonesia, hanya tujuh wilayah dari Jateng yang berada di bawah rangking 100 selebihnya di atasnya dan ada yang berada di rangking 400.
“Dari rangking di wilayah – wilayah di Jateng, itu menandakan tidak semua desa melakukan verifikasi validasi data. Ini juga melandasi kenapa perlu ada data terpadu Jateng,” imbuhnya.
Selanjutnya dalam verifikasi validasi data terpadu Jateng, Dinsos Jateng melihat potensi – potensi yang terlibat meliputi, TKSK, pendamping PKH, pekerja sosial masyarakat, karang taruna, pendamping lokal desa, dan bidan.
Editor: Puthut Ami Luhur