LENTERAJATENG, SEMARANG – Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Semarang, M Abdul Hakam mengimbau peternak unggas melakukan perawatan dan pembersihan area kandang secara rutin. Langkah ini sebagai salah satu upaya antisipasi mencegah kasus flu burung yang mulai merebak.
Hakam mengakui di Kota Semarang sempat ada laporan kematian unggas. Yakni di Kecamatan Gayamsari dan Semarang bagian atas. Namun setelah tim diterjunkan untuk melakukan pemeriksaan pada peternak dan lingkungan sekitar kandang, hasilnya negatif flu burung.
Meski demikian, Hakam meminta masyarakat yang memelihara unggas untuk melakukan antisipasi atau pencegahan dengan menjaga kebersihan kandang dan melihat kondisi ternak.
Hakam mengatakan, peternak juga harus bisa melihat kondisi unggas ternak. Jika terindikasi sakit, maka harus segera dilakukan tindakan. Misalnya memisahkan kandang unggas sakit hingga mengobati unggas sakit tersebut. Selain itu pemilik ternak juga harus melaporkan ke dinas terkait untuk melakukan skrining agar penyakit pada ternak tidak menular ke manusia.
“Flu burung ini hampir sama dengan flu biasa maupun Covid-19. Jadi awalnya hanya batuk pilek biasa tapi jika infeksinya sudah turun ke paru-paru maka mengakibatkan sesak nafas. Karena yang diserang kalau flu itu adalah saluran pernafasan, jadi tetap harus dilakukan pemeriksaan,” jelasnya.
Hakam meminta kepada masyarakat seandainya ada yang mengalami gejala flu, seperti batuk dan pilek untuk menggunakan masker sebagai benteng pertama agar tidak menularkan kepada orang lain. Setelah itu, harus dilakukan pemeriksaan dan membawa ke fasilitas kesehatan agar mendapat penanganan lebih lanjut.
Saat ini, kata dia, jika ada pasien batuk pilek yang melakukan pemeriksaan di puskesmas maka akan dilakukan pengecekan secara acak untuk mewaspadai flu burung. (IDI)