LENTERAJATENG, SEMARANG – Perumahan Dinar Indah kembali tergenang banjir pada Senin (20/2/2023) sore. Hujan lebat yang terjadi sejak siang, menyebabkan banjir setinggi 50 cm di perumahan tersebut.
Padahal, kawasan RT 01 RW 26 Perumahan Dinar Indah masih dalam proses pembersihan lantaran terjadi bencana banjir bandang pada Sabtu (18/2/2023) lalu.
“Sejak langit terlihat mendung dan gelap, warga telah mengungsi ke masjid terdekat. Terhitung, ada sekitar 39 KK dan 139 jiwa yang saat ini mengungsi,” kata Agus, Koordinator TSR PMI Kota Semarang, melalui sambungan telepon, Senin (20/2/2023).
Terkait kebutuhan warga, PMI telah menyediakan 5 ribu liter air bersih untuk keperluan sehari-hari. Kendati demikian, kebutuhan pokok seperti selimut dan alas tidur masih dibutuhkan.
Kris (47) warga setempat, menaruh harap pada pemerintah untuk bisa memberikan solusi dan hunian layak bagi warga Dinar Indah yang terdampak banjir. Mengingat selama ini, mereka tak mendapatkan kompensasi maupun pertanggungjawaban dari pengembang.
“Harapan saya direlokasi. Dimana saja mau yang penting aman. Di aset pengembang juga mau. Di sini banyak aset pengembang, di komplek ini. Kalau pengembang keluar, kita bisa ngomong baik-baik. Kalau kaya gini bingung, pemerintah bingung mau bagaimana,” ungkapnya.
Saat ini, Kris masih tinggal sementara di masjid terdekat mengingat cuaca yang tidak besahabat. Tak sedikit pula warga yang mengungsi ke rumah saudara atau kerabat mereka.
Banjir yang Berulang
Sepanjang awal tahun 2023, telah terjadi dua kali banjir bandang di kawasan RW 26. Banjir disebabkan oleh jebolnya tanggul Kali Pengkol yang berada tepat di sebelah perumahan.
Banjir pertama terjadi pada Sabtu (6/1/2023) lalu. Secara tiba-tiba, tanggul jebol dan air meluap menggenangi rumah warga hingga mencapai ketinggian tiga meter.
Bahkan seorang warga disabilitas meninggal dunia karena tak bisa menyelamatkan diri. Ia diduga terkunci di dalam rumah saat banjir terjadi sekitar pukul 15.00 WIB.
Kemudian banjir kembali terjadi pada Sabtu (18/2/2023) dengan ketinggian 1,5 meter. Meski tak setinggi Januari lalu, namun warga masih harus mengungsi dan bantuan pembersihan dikerahkan di lokasi tersebut.