LenterJateng, SEMARANG – Bank Rakyat Indonesia (BRI) launching aplikasi QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) untuk pembayaran digital. Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Jateng Rahmat Dwi Saputra menyatakan, peluncuran aplikasi QRIS ini merupakan jawaban dari perkembangan zaman.
“Menuju arah transformasi digitalisasi,” kata Rahmat saat ANGKRINGAN (bincANG Kreatif RINgan Guede mANfaate) usai launching BRI QRIS, di Klenteng Sam Poo Kong Kota Semarang, Minggu (3/7/2022).
Digitalisasi ekonomi menurutnya, dapat meningkatkan efisiensi dalam proses kerja di berbagai sektor. Utamanya di sektor perekonomian. Sedangkan posisi Bank Indonesia, akan sebagai Bank Sentra Digital Masa Depan.
Selama ini, pola-pola pembayaran masih dengan cara manual dan belum digitalisasi. Artinya, keberadaan QRIS mampu menjawab berbagai tantangan yang saat ini belum teratasi. Transaksi digital ini juga sangat cepat, efisien, serta tidak membutuhkan waktu yang lama.
“Transaksi ini mengikuti tren perkembangan digital marketing dan banking,” tambahnya.
Saat pandemi Covid-19, transaksi digital juga memberikan kemudahan bagi masyarakat dan UMKM di tengah aturan pembatasan kegiatan masyarakat dan menjaga jarak dari pemerintah untuk menjaga kesehatan warganya.
QRIS ini hadir sejak 2019 dan semakin berkembang saat pandemi Covid-19, tujuannya memberikan kemudahan UMKM saat bertransaksi dan mendorong konsumsi rumah tangga. Ia melanjutkan, QRIS dapat telah ada di toko tradisional maupun modern, untuk pembayaran transportasi umum, pembayaran pajak retribusi Pemda dan donasi sosial.
“Sepanjang Mei 2022, sudah sebanyak 1.422.406 merchant QRIS tersebar di Jateng. Sedangkan nilai transaksinya sebesar Rp 232 miliar pada Maret 2022,” tuturnya.
saat ini BI sudah menyusun visi digitalisasi yang menavigasi arah digitalisasi pembayaran melalui Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) 2025. Menurut Rahmat, Dalam BSPI, BI bakal membawa 91,3 juta.penduduk unbanked dan 62,9 juta UMKM ke dalam ekonomi dan keuangan formal secara sustainable melalui pemanfaatan digitalisasi.
“Melalui kegiatan ini bertujuan untuk mengakselerasi digitalisasi dan membiasakan masyarakat untuk menggunakan digitalisasi pembayaran, melalui QRIS, di Jateng,” tuturnya.
“Kegiatan ini bertujuan untuk mengakselerasi digitalisasi dan membiasakan masyarakat untuk menggunakan digitalisasi pembayaran, antara lain melalui QRIS, di Jawa Tengah,” ujarnya.
Respon Pedagang Tradisional Setelah BRI Launching QRIS untuk Transaksi Digital
Ketua Himpunan Pedagang Pasar Kliwon (HPPK) Kudus Sulistiyanto merasa terbantu, adanya penambahan penggunaan QRIS di wilayahnya. Aplikasi tersebut mempermudah transaksi para pedagang dan pembeli. Sayangnya, Pasar Kliwon ini masih sulit terkait jaringan sinyal sehingga susah mengaksesnya.
Sulistiyanto mengaku, pihaknya sudah menggunakan QRIS sejak tiga bulan lalu. Saat itu, masyarakat sangat mendukung karena dinilai efektif dan terbantu. Ia berharap, pemberian aplikasi QRIS tidak hanya saat peluncuran program saja, namun hal ini perlu dilakukan secara rutin.
Editor: Puthut Ami Luhur