LENTERAJATENG, SOLO – Bursa Efek Indonesia (BEI) Jateng 2 menargetkan 300 ribu investor di Solo Raya hingga akhir 2023.
Target tersebut dinilai cukup realistis mengingat antusias masyarakat di Solo Raya akan instrumen saham, reksadana dan obligasi meningkat cukup tinggi.
Kepala Kantor Bursa Efek Indonesia Jawa Tengah 2 (BEI Jateng 2) Muhammad Wira Adibrata menyampaikan cukup optimistis. Mengingat hingga posisi Maret 2023 tercatat sudah menembus angka 216.660 investor.
“Khususnya anak-anak muda dengan rentang usia 18-25 tahun dan usia produktif 31-40 memberikan kontribusi terbesar yakni 65 persen,” papar Wira kepada wartawan, Kamis (13/4/2023).
Untuk mendukung realisasi target tersebut, ia menambahkan, berbagai upaya edukasi terus dilakukan.
Bahkan, sepanjang tahun 2022 telah dilakukan kegiatan edukasi sebanyak 457 kegiatan yang diikuti lebih dari 51 ribu peserta, dan mayoritas adalah kaum milenial.
Berdasarkan data dari BEI Jateng 2, nilai transaksi sepanjang 2022 mencapai Rp 28,3 triliun atau rata-rata transaksi bulanan di angka Rp 2,35 triliun.
Sementara nilai transaksi 2023, yaitu Januari sampai dengan Maret tercatat sebesar Rp 4,86 triliun atau rata-rata bulanan Rp 1,6 tiliun.
Wira mengatakan, transaksi tersebut sedikit mengalami penurunan. Hal itu dikarenakan kondisi ekonomi global yang belum kondusif dan kemudian berdampak kepada aktifitas investor asing di pasar modal.
“Selain itu, isu resesi yang begitu gencar beberapa waktu lalu menjadikan para investor memilih untuk wait and see terlebih dahulu,” paparnya.
Penurunan nilai transaksi juga terlihat secara nasional, dimana rata-rata transaksi harian di Bursa Efek Indonesia yang sebelumya Rp 15 Triliun per hari mulai 2023 menjadi Rp 11 Triliun per hari.
“Jadi ini bukan hanya terjadi di Solo Raya saja, ” imbuhnya.
Meski demikian, Wira menilai naik turunya nilai transaksi adalah hal yang wajar di sebuah pasar. Ia mengatakan itu adalah respon pasar terhadap kondisi ekonomi baik global maupun nasional.
Ketika ditanya apa upaya yang dilakukan BEI Jateng 2 untuk meningkatkan jumlah investor dan transaksi di Jateng 2, Wira mengaku telah menyusun beberapa planning kegiatan untuk mengenalkan pasar modal kepada generai-generasi muda dan juga program aktivasi bagi investor yang sudah masuk namun kurang aktif dalam ber transaksi.
BEI Jateng 2 telah menyusun 609 kegiatan dengan target peserta mencapai 69.000 masyarakat umum.
Dengan kegiatan dan dukungan dari berbagai stake holder, BEI Jateng 2 optimistis 2023 jumlah investor akan terus naik dan tembus di angka 300 ribu investor.
“Kami terus gencar melakukan edukasi bersama OJK dan perusahan efek di Solo Raya ke berbagai kalangan masyarakat. Mulai dari pelajar, mahasiswa, penguasaha bahkan ke aparatur sipil negara,” paparnya.
Wira menambahkan, Pemkot Surakarta, melalui Tim Percepatan Ekonomi Daerah (TPAKD) Kota Surakarta, BEI dan OJK telah berkomitmen mengedukasi ASN dengan meluncurkan program Solo Ceria yaitu Solo Cerdas Investasi Amana.
Selain Pemkot Surakarta, Pemkab Karanganyar dan Pemkab Boyolali juga mendukung penuh upaya BEI Jateng 2 dalam melakukan edukasi pasar modal dan telah memasukan edukasi pasar modal ke dalam program TPAKD.