LenteraJateng, SEMARANG – Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi meminta Dinas Pendidikan untuk mengkoreksi program beasiswa pendidikan untuk siswa miskin. Hendi, sapaan akrabnya merasa jajarannya telah melakukan sebuah kekeliruan besar dengan menggabungkan urusan prestasi pendidikan dengan kemiskinan.
Ia merasa merasa adanya ketidaksamaan visi dalam berjalannya program tersebut. Hendi mendapati adanya pembagian beasiswa pendidikan untuk warga miskin berprestasi oleh Dinas Pendidikan Kota Semarang.
Hendi menegaskan bahwa biaya pendidikan untuk siswa miskin mutlak menjadi urusan pemerintah, sehingga tidak perlu ada kompetisi beasiswa berprestasi.
“Saya koreksi Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang, yang namanya kebutuhan SPP biaya sekolah untuk warga miskin mutlak hukumnya. Tidak perlu diadu dalam sebuah kompetisi, itu biar jadi kewajiban pemerintah,” tegas Hendi, Rabu (25/5).
“Beasiswa – beasiswa yang berprestasi itu tidak boleh ada kata beasiswa berprestasi untuk warga miskin. Keliru besar pak,” koreksinya.
Selain itu, Hendi menekankan bahwa program beasiswa berprestasi harus dijalankan tanpa memandang latar belakang sosial. Ia menginginkan bahwa beasiswa pendidikan berprestasi harus adil dan bisa untuk oleh siapapun, baik itu warga yang tidak miskin maupun miskin.
“Kalau mau ukurannya beasiswa pendidikan, ya jangan ada embel – embel untuk beasiswa berprestasi warga miskin. Kumpulkan itu semua anak – anak yang berprestasi yang ada di Kota Semarang lalu pilih siapa yang terbaik untuk mendapatkan beasiswa,” papar Hendi.
“Sedangkan untuk yang warga miskin biar jadi urusan pemerintah, misalnya dengan memperbanyak sekolah gratis di Kota Semarang, baik negeri maupun swasta,” pungkasnya.
Editor: Puthut Ami Luhur