LenteraJateng, JEPARA – Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Jepara mengajak para penyandang disabilitas untuk berperan dalam meningkatkan pengawasan partisipatif pada pemilu 2024 mendatang.
Ketua Bawaslu Jepara Sujiantoko mengatakan, pentingnya peran sahabat disabilitas dalam pengawasan partisipatif. Selain itu juga untuk mendorong sahabat disabilitas lainnya untuk berpartisipasi aktif dalam pelaksanaan pemilu 2024 nanti.
“Peran penting sahabat disabilitas dalam pengawasan partisipatif sangat kami butuhkan. Agar saling memotivasi sahabat disabilitas, sehingga jumlah partisipasinya meningkat,” kata Sujiantoko saat Rapat Koordinasi Sosialisasi Pengawasan Partisipatif dengan Disabilitas Rabu, (13/4/2022).
Ia menambahkan, bahwa hasil pembicaraan dengan sahabat disabilitas ini akan menjadi bahan rekomendasi dan catatan bagi penyelenggara pemilu, pemerintah, maupun stake holder terkait agar pemilu 2024 ke depan ramah bagi disabilitas.
“Bahan rekomendasi dan catatan bagi penyelenggara Pemilu, pemerintah, maupun stake holder terkait agar Pemilu 2024 ke depan dapat dilaksanakan ramah bagi disabilitas,” tandas Sujiantoko.
Muhammad Said, perwakilan Liputan Disabilitas berharap, pemilu 2024 yang akan datang adalah pemilu yang ramah disabilitas. Sehingga sahabat dengan mudah berpartisipasi dalam pengawasi pemilu maupun menjalankan haknya sebagai pemilih dalam pemilu.
“Saya berharap Pemilu 2024 ramah disabilitas, mulai dari memberikan ruang ikut berpartisipasi sebagai penyelenggara. Menyediakan pelayanan dan fasilitasi bagi teman disabiilitas saat di Tempat Pemungutan Suara (TPS) agar dapat menggunakan hak pilihnya dengan mudah, ” ungkap Muhammad Said.
Pendataan Disabilitas Simpang Siur, Lokasi Masih Sulit Dijangkau
Hariyanto, seorang tuna netra menyampaikan, banyak terjadi pendataan yang masih simpang siur. Sehingga para penyandang disabilitas ini tidak tercatat.
“Hal ini bisa terjadi karena kurangnya kesadaran, baik dari pemerintah desa, bisa juga dari keluarga. Harapan kami agar Bawaslu bisa berkoordinasi dengan pemerintah desa,” bebernya.
Selain itu, Hariyanto meminta untuk difasilitasi huruf braille pada template surat suara. Dan yang paling penting saat ini adalah kemudahan akses lokasi, terutama bagi penyandang disbilitas yang menggunakan kursi roda.
Editor: Puthut Ami Luhur