LENTERAJATENG, SEMARANG – Alarm early warning system (EWS) yang berada di kawasan sungai banjir kanal timur (BKT) berbunyi pada Jumat (6/1/2023) malam. Warga yang berada di sepanjang BKT mulai waspada jika banjir terjadi.
Seperti yang dilakukan Figur Ronggo (24) warga RT 02/RW 05 di Kelurahan Tambakrejo, Kecamatan Gayamsari. Sejak alarm EWS Banjir Kanal Timur berbunyi pada pukul 20.00 WIB, ia mulai mengamankan barang-barangnya ke tempat yang lebih tinggi.
“Kondisi air naik, makanya alarm berbunyi, warga mulai siaga mengamankan. Motor saya juga mulai dinaikan ke atas jalan yang lebih tinggi. Biar enggak kelelep seperti tahun baru kemarin,” kata Figur, Jumat (6/1/2023).
Sementara itu, Camat Gayamsari, Moh Agus Junaidi, mengatakan EWS BKT berbunyi karena ada kiriman air dari atas yang hampir melebihi debit sungai. Bahkan, pada pukul 21.30 WIB, pompa air di wilayah tersebut harus dimatikan karena sudah tak mampu mengatasi tingginya debit air.
“Pompa dimatikan karena tingginya air sudah menutupi pipa buang. Insya Allah, wilayah Gayamsari, Tambak Rejo, Sawah Besar. Dibanding kemarin (tahun baru), masih aman ini,” kata Agus.
Agus menambahkan, masyarakat saat ini memang tengah waspada bila nantinya ada banjir limpasan. Saat ini, setiap lapisan masyarakat disebut tengah bersiaga bila nantinya hal tak diinginkan datang.
“Masyarakat kita semua masih waspada. Kumpul semua ini pak RW sampai tokoh masyarakat. Semua siap antisipasi. Tapi ya semoga hal baik yang menanti,” imbuhnya.
Senada, operator pompa wilayah timur, Eko Setyanto, menyampaikan pompa Tambak Rejo satu telah di matikan. Penyebabnya, tak lain karena debit air telah melimpas dan menutupi pipa bungan.
“Jadi yang masih bisa on, pompa Tambak Rejo dua di Tanggungrejo. Itu karena ini ada redapan air masuk ke kampung. Untuk mengurai debit air di area pemukiman dengan kita buang ke BKT,” tandasnya.