LenteraJateng, PURWOKERTO — Maraknya pembangunan infrastruktur di Indonesia, Dosen geologi Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Dr Indra Permanajati menekankan pentingya memperlihatkan potensi ancaman bencana.
Ia meminta agar pembangunan infrastruktur kedepannya dapat memenuhi kriteria sebagai bangunan yang stabil dan memiliki ketahanan jangka panjang.
“Untuk memenuhi persyaratan tersebut butuh rekayasa teknik dalam pembangunannya. Termasuk di dalamnya rekayasa teknik terhadap kemungkinan bencana,” ujar Indra, Selasa (19/24/2022).
“Sehingga rekayasa infrastruktur harus mampu mengadopsi berbagai kondisi alam di sekitarnya termasuk kemungkinan bencana,” katanya.
Dalam perencanaan infrastruktur lanjut dia, juga perlu perencanaan tata ruang untuk bisa adaptasi terhadap faktor bencana.
“Perencanaan tata ruang ini yang akan membagi suatu wilayah ke dalam tingkat kerentanan. Dengan demikian rekayasa pembangunan bisa menyesuaikan dengan perencanaan tata ruang yang sudah memasukkan parameter kebencanaan,” ujarnya.
Sehingga sambung dia, perlu memperhatikan potensi ancaman bencana alam di wilayah yang nantinya akan lakukan pembangunan.
“Perencanaan pembangunan infrastruktur harus memperhatikan kemungkinan bencana, karena kalau mengabaikan fenomena ini bisa menyebabkan kerusakan infrastruktur yang sudah ada,” katanya.
Seerti pembangunan yang dekat dengan zona sesar menurutnya, bangunan tersebut juga harus tahan dengan gempa.
“Atau pembangunan infrastruktur yang lokasinya berdekatan dengan perbukitan, atau tebing-tebing maka harus ada jarak tertentu sesuai kajian teknik untuk bisa membangun infrastruktur di lokasi tersebut agar aman dari ancaman longsor atau banjir bandang,” kata koordinator bidang bencana geologi Pusat Mitigasi Unsoed itu.
Dengan begitu anjutnya, infrastruktur dapat tahan dengan bencana dan penting juga untuk lebih dulu memahamkan kesadaran seluruh pihak termasuk masyarakat.
“Untuk itu, perlu sosialisasi yang menyeluruh kepada seluruh pihak tentang perlunya memperhatikan potensi ancaman bencana dalam perencanaan pembangunan infrastruktur,” pungkasnya.
Editor: Puthut Ami Luhur